SOLO - Kereta Api Bandara Adi Soemarmo (KA BIAS) di Stasiun Palur mencatat kinerja yang sangat menggembirakan, tepat satu bulan sejak hadir melayani masyarakat. KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat dalam periode 17 Agustus hingga 17 September 2025, total 2.822 penumpang KA BIAS naik dan turun di Stasiun Palur.
"Angka tersebut terdiri atas 1.003 penumpang yang naik, dan sebanyak 1.819 penumpang turun di Stasiun Palur menggunakan KA BIAS," kata Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih melalui keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (18/9/2025).
Dikatakannya, rata-rata harian pengguna KA BIAS di Stasiun Palur mencapai 91 penumpang per hari. Pihaknya optimistis KA BIAS di Stasiun Palur akan menunjukkan tren pertumbuhan yang berpotensi meningkat ke depannya.
Berdasarkan data perjalanan, sejumlah relasi tercatat sebagai tujuan utama penumpang dari Stasiun Palur, di antaranya Madiun dengan 191 penumpang naik dan 634 penumpang turun, Magetan dengan 223 penumpang naik dan 203 penumpang turun, Sragen dengan 229 penumpang naik dan 487 penumpang turun, serta Ngawi dengan 52 penumpang naik dan 217 penumpang turun.
Data ini menunjukkan bahwa selain untuk akses langsung menuju Bandara Adi Soemarmo, KA BIAS juga berperan penting dalam memperlancar mobilitas antarwilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat. Relasi-relasi tersebut kini menjadi simpul perjalanan baru yang terintegrasi dengan layanan bandara.
Respon positif masyarakat terhadap KA BIAS tidak lepas dari kemudahan akses menuju Bandara Adi Soemarmo tanpa harus berganti moda transportasi, waktu tempuh yang lebih pasti dan efisien karena bebas hambatan lalu lintas. Kemudian kenyamanan fasilitas kereta api modern yang mampu memberikan pengalaman perjalanan lebih baik.
"Kemudian harga tiket yang kompetitif menjadikan KA BIAS sebagai pilihan ekonomis bagi berbagai kalangan," ucapnya.
Dengan berbagai keunggulan, keberadaan KA BIAS di Stasiun Palur semakin dipandang sebagai moda transportasi masa depan yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus pariwisata di wilayah Solo Raya.
“Kami sangat bersyukur dan apresiasi atas antusiasme masyarakat terhadap kehadiran KA BIAS di Stasiun Palur. Selama satu bulan beroperasi, layanan ini sudah dimanfaatkan lebih dari 2.800 penumpang. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat semakin percaya pada transportasi publik yang terintegrasi, aman, dan nyaman," ujar Feni.
Feni menambahkan, Daop 6 bersama seluruh stakeholder akan terus melakukan sosialisasi, meningkatkan kualitas pelayanan, serta memperkuat integrasi dengan moda transportasi lain. KA BIAS diharapkan dapat menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan menuju Bandara Adi Soemarmo maupun perjalanan antarwilayah.
Pelayanan KA BIAS di Stasiun Palur tidak hanya sekadar menghadirkan alternatif transportasi baru, tetapi juga mendukung semangat besar transportasi yang berkelanjutan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan KA BIAS, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, menekan kemacetan lalu lintas, dan menurunkan emisi karbon.
Capaian ini membuktikan bahwa KA BIAS semakin diterima oleh masyarakat Solo Raya dan sekitarnya sebagai moda transportasi modern, aman, dan efisien, baik untuk perjalanan menuju Bandara Adi Soemarmo maupun sebagai transportasi antarwilayah.
Ke depan, layanan ini diharapkan semakin memperkuat konektivitas kawasan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta menjadi bagian penting dalam ekosistem transportasi publik nasional yang lebih baik.

0 Komentar