Ticker

6/recent/ticker-posts

UMS Berkomitmen Kuatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Nilai Keislaman Mahasiswa

Ketua LPPIK UMS Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag. Foto: Ist.

SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Grand Opening (GO) program Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK), English Tutorial Programme (ETP), dan English for International Class (EIC) untuk mahasiswa S1 Reguler dan Internasional. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube resmi UMS.

Ketua Lembaga Pengembangan Pondok Al Islam dan Kemuhammadiyahan (LPPIK), Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag., menyampaikan bahwa LPPIK telah mengadakan tes kemampuan membaca Al-Qur’an bagi seluruh mahasiswa baru. Dari hasil tes tersebut, ditemukan sekitar 30% mahasiswa yang belum mampu membaca Al-Qur’an.

"Sehingga ini menjadi tanggung jawab kami dari LPPIK, nanti di bawah mentoring akan mendampingi para mahasiswa untuk bisa membaca Al Quran dengan baik," ujar Mahasri, Sabtu (6/9/2025).

Menurutnya, upaya ini perlu dilakukan karena salah satu tujuan kehadiran LPPIK adalah menghantarkan mahasiswa menjadi insan saleh dan salihah, baik secara akademik maupun nonakademik.

Ketua LPPIK UMS Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag. Foto: Ist.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Mata Kuliah dan Layanan Bahasa (LPMB), Dr. Aryati Prasetyarini, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan bahwa program ETP dan EIC merupakan bentuk komitmen UMS untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa baru. Program ini ditujukan untuk kebutuhan akademik, komunikasi sehari-hari, sekaligus persiapan menghadapi tantangan global.

"Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan, serta nanti sebagai bekal bersaing di era global," tutur Aryati.

Aryati menambahkan, antusiasme mahasiswa baru terlihat sangat tinggi. Ia berharap semangat tersebut terus terjaga hingga program selesai, sehingga mahasiswa benar-benar mampu menguasai bahasa Inggris.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMS, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menyebut pembukaan program ini sebagai momen penting untuk menyamakan persepsi dalam menyiapkan mahasiswa menjadi pemimpin masa depan.

Harun menegaskan, untuk menjadi pemimpin di era global, mahasiswa perlu memiliki dua kekuatan utama, yaitu kemampuan berbahasa Inggris dan penguasaan nilai Islami.

"Jadi keduanya saling melengkapi. Supaya tidak menjadi ilmu kapital, kita harus dibimbing dengan nilai-nilai keislaman," kata Harun.

Ia juga menegaskan bahwa bagi mahasiswa non-Muslim, UMS tetap memberikan ruang untuk menempuh studi, sambil mengenalkan nilai-nilai Islam yang bersifat universal.

"Kedua hal ini akan menjadi hal penting untuk membangun peradaban global yang lebih baik. Ilmu dan keterampilan saja tidak cukup tanpa nilai. Pengetahuan tanpa akhlak bisa disalahgunakan," ujar Harun.

Harun berharap, mahasiswa UMS dapat tumbuh tidak hanya sebagai insan cerdas, tetapi juga memiliki iman, akhlak mulia, serta rasa tanggung jawab sosial.

Posting Komentar

0 Komentar