FKIP UMS dan Kemenag Wonogiri menggelar workshop pengembangan kompetensi guru MTs. Foto: Ist.
SOLO – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (FKIP UMS) melalui Badan Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan (BP2GTK) berkolaborasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonogiri dalam kegiatan Workshop Pengembangan Kompetensi Guru Madrasah Tsanawiyah (MTs). Kegiatan mengambil tema “Penerapan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial, Pendekatan Deep Learning, dan Kurikulum Berbasis Cipta di Sekolah".
Kegiatan yang digelar di Wonogiri tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pedagogis dan literasi digital guru MTs dalam menghadapi transformasi pendidikan berbasis teknologi.
Dekan FKIP UMS, Prof. Dr. Anam Sutopo, M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kesiapan guru untuk beradaptasi terhadap perkembangan teknologi pembelajaran. Menurutnya, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ilmu, tetapi juga inovator dalam menciptakan proses belajar yang kreatif dan relevan dengan perkembangan zaman.
“Guru yang adaptif akan mampu menghadirkan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan berorientasi pada masa depan. Teknologi bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi bagian dari kompetensi profesional yang mendukung pembentukan karakter dan daya cipta siswa,” ungkap Anam, Sabtu (18/10/2025).
Ia menambahkan, BP2GTK FKIP UMS berkomitmen untuk terus memperluas kemitraan dan mendukung program pengembangan kompetensi guru melalui berbagai pelatihan dan kegiatan kolaboratif.
“Melalui kegiatan tersebut, diharapkan para guru MTs di Kabupaten Wonogiri dapat mengembangkan kemampuan pedagogis yang inovatif, berdaya saing global, serta mampu mengimplementasikan pendekatan pembelajaran modern sesuai tuntutan era kecerdasan buatan dan revolusi industri 5.0,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri, H. Hariyadi, S.Ag., M.Si., memberikan apresiasi terhadap sinergi antara FKIP UMS dan Kemenag Wonogiri. Ia menilai, kolaborasi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat peran guru yang unggul dan adaptif terhadap perubahan zaman.
“Transformasi pendidikan digital, terutama pembelajaran berbasis koding dan kecerdasan artifisial, perlu diterapkan secara kreatif dengan tetap mengedepankan nilai-nilai karakter dan spiritual,” tutur Hariyadi.
Kegiatan ini diisi dengan sesi workshop dan diskusi interaktif bersama narasumber dari BP2GTK FKIP UMS. Peserta mendapatkan materi tentang penerapan pendekatan deep learning dan kurikulum berbasis cipta yang menekankan pengembangan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah.
0 Komentar