Pembagian 10.000 Paket Sembako di Benteng Vastenburg Solo Disambut Antusias Warga


Pembagian paket sembako di Benteng Vastenburg Solo, Minggu (23/3/2025). Foto: indospektrum.id/aww.


SOLO – Sebanyak 10.000 paket sembako dibagikan ke masyarakat dalam acara Solo Berbagi Rayakan Lebaran 2025 yang digelar Solo Bersama Selamanya (SBS). Pembagian yang berlangsung di Benteng Vastenburg Solo, disambut antusias ribuan warga, Minggu (23/3/2025).

 

Ketua Panitia Penyelenggara, Tanukismanto mengatakan, SBS didukung sekitar 200 organisasi, instansi, perkumpulan, arisan, hingga kelompok jalan-jalan. Sehingga acara ini merupakan wujud kebersamaan masyarakat Kota Solo dalam toleransi yang luar biasa, utamanya menjelang Lebaran.

 

“10.000 paket sembako terkumpul sesuai target yang kami canangkan. Tentunya berkat dukungan donatur, dermawan, dan organisasi kelompok-kelompok yang peduli SBS Peduli Lebaran,” kata Tanukismanto.


Pembagian paket sembako di Benteng Vastenburg Solo, Minggu (23/3/2025). Foto: indospektrum.id/aww.


Dikatakannya, paket sembako sengaja dikemas dalam ember agar memudahkan para penerima saat membawanya. Sembako diharapkan dapat bermanfaat, utamanya saat Ramadan dan Lebaran. Pembagian sembako didukung oleh 250 relawan PMI. Mereka bertugas mulai mengisi paket sembako ke dalam ember.

 

“Ada juga 300 relawan yang membantu membagikan kepada penerima,” ucapnya.

 

Pembagian dilakukan dalam tiga shift agar tidak terjadi kerumunan massa. Pembagian mulai berlangsung pukul 08.00-12.00 WIB.

 

Paket sembaki diberikan kepada warga yang sebelumnya telah menerima kupon. Warga mendapatkan ember berisi 3,5 kilogram beras, 1 kilogram gula, minyak goreng 800 mililiter, 6 bungkus mi instan, dan biskuit.

 

Pembagian paket sembako di Benteng Vastenburg Solo, Minggu (23/3/2025). Foto: indospektrum.id/aww.


“Senang, bisa membantu untuk kebutuhan makan. Saya antre mulai pukul 08.00 WIB, dan kupon diberikan saat di jalan,” kata Hartini, warga Punggawan Solo usai menerima paket sembako.

 

Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani mengatakan, kegiatan yang dilakukan SBS dapat menjadi contoh bahwa Solo sebagai kota toleransi dapat diwujudkan.

 

“Dengan berbagi dan kepedulian, kita bisa memandang semua sama, tidak ada perbedaan,” kata Astrid Widayani.

  

0 Komentar