Posyandu+ Diresmikan, Langkah Strategis Pemkot Solo Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Program Pos Pelayanan Terpadu Plus (Posyandu+) diresmikan Wali Kota Solo Respati Ardi, Sabtu (17/5/25/2025). Foto: Ist.


SOLO – Kabar gembira bagi warga Solo. Wali Kota Respati Ardi resmi meluncurkan program inovatif Pos Pelayanan Terpadu Plus (Posyandu+) bertajuk ‘Posyandu Tempatmu Mengadu’.

 

Peresmian yang berlangsung meriah di Posyandu Ngadi Asih RW 1, Joglo, pada Sabtu (17/5/2025), turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Solo sekaligus Ketua Pembina Posyandu Kota Solo, Venessa Winastesia Respati Ardi.

 

Tak hanya di Joglo, program serupa juga diluncurkan serentak di empat lokasi lainnya, yaitu Posyandu RW 12 Mojosongo, Posyandu Mawar 03 Laweyan, Posyandu RW 05 Joyontakan, dan Posyandu RW 02 Semanggi.

 

Acara peresmian dikemas menarik dengan diskusi santai mengenai pentingnya kesehatan mental. Diskusi ini dipandu oleh dr. Dwikky dan Khabibah Solikhah, M.Psi., Psikolog, keduanya merupakan ahli dari RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Kota Surakarta.

 

Program Posyandu+ Berbasis Standar Pelayanan Minimal (SPM) ini merupakan langkah strategis Pemerintah Kota Solo dalam memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan dasar di tingkat masyarakat.

 

Inisiatif ini juga sejalan dengan kebijakan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang mencakup layanan untuk seluruh usia dan siklus hidup sesuai dengan SPM, meliputi Kesehatan, Pendidikan, Sosial, Keamanan, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat, Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

 

Wali Kota Respati menyampaikan antusiasmenya terhadap respons positif masyarakat terhadap program ini.

 

“Rata-rata di lima titik ada penambahan pelayanan konseling. Selain itu, sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 terkait Standar Pelayanan Minimal, ada enam SPM yang kita coba implementasikan hari ini, dan alhamdulillah respons warga sangat baik,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, Respati menjelaskan bahwa isu kesehatan mental menjadi salah satu fokus utama program ini, menjawab kebutuhan layanan kesehatan masyarakat yang semakin meningkat.

 

“Layanan kesehatan mental ini kita perkuat dengan penambahan petugas. Responnya luar biasa, banyak konseling dari remaja, anak-anak, dan keluarga. Nantinya, tempat konseling akan kita pisah. Kami juga terbuka jika ada program pengabdian masyarakat dari universitas untuk berkolaborasi di sini,” ungkapnya.

 

Dalam visi kepemimpinannya selama lima tahun ke depan, Respati berharap Program Posyandu+ dapat menjangkau seluruh 629 Posyandu di Kota Solo.

 

“Dalam waktu dekat, akan ada penambahan sarana dan prasarana Posyandu. Saya ingin Posyandu+ ini layaknya seperti DPMPTSP, menjadi ‘tempat mengadu’ bagi masyarakat. Di Solo ada 629 Posyandu, dan ini akan kita tingkatkan secara bertahap untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Nantinya, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga akan memiliki keterwakilan di Posyandu ini,” tegas mantan Ketua Umum BPC HIPMI Surakarta tersebut.

 

Melihat tingginya kebutuhan masyarakat akan informasi lowongan kerja, Respati juga mengambil inisiatif untuk melibatkan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dalam program Posyandu+.

 

“Saya sudah meminta untuk menambahkan Disnaker di sini. Meskipun tidak tercantum dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2024, sebagai wali kota, saya memiliki kewenangan untuk menambahkannya. Dengan demikian, remaja usia produktif yang mencari kerja dapat memperoleh informasi di Posyandu,” tuturnya.

 

Dengan diresmikannya Posyandu+, diharapkan masyarakat Solo dapat semakin mudah mengakses berbagai layanan penting, mulai dari kesehatan ibu dan anak, hingga kesehatan mental dan informasi lowongan pekerjaan, dalam satu wadah yang terintegrasi dan mudah dijangkau.

 

0 Komentar