SEMARANG – Senior
Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng Oke Desiyanto membagikan tips
berkendara sepeda motor yang baik agar tak membuat ban cepat aus. Ban yang aus
atau rusak tidak hanya mengurangi performa motor, tetapi juga meningkatkan
risiko kecelakaan.
“Ban yang prima akan
memberikan rasa aman dan nyaman saat berkendara,” kata Oke Desiyanto melalui
keterangan tertulis yang dikutip, Minggu (11/5/2025).
Dikatakannya, ban adalah
penghubung antara motor dengan permukaan jalan, serta memegang peranan krusial.
Ban bukan sekadar alas karet bundar, namun memiliki peran tunggal merespon
terhadap permukaan jalan atas pengendalian kemudi, kemampuan pengereman, hingga
menahan seluruh bobot kendaraan dan pengendaranya.
Sayangnya, tak sedikit
pengendara yang tanpa sadar memiliki gaya berkendara atau kebiasaan yang justru
mempercepat keausan ban. Jika sering mendapati ban motor cepat gundul, bisa
jadi beberapa hal di bawah ini menjadi penyebabnya:
Berikut gaya berkendara
yang menggerus ban:
1. Akselerasi dan Pengereman Mendadak
Tarikan gas yang spontan
dan pengereman yang keras akan memberikan tekanan berlebih pada permukaan ban.
Saat berakselerasi mendadak, ban belakang akan mendapatkan kekuatan putar
berlebih yang berdampak karet ban memiliki gesekan terus menerus. Sehingga suhu
karet ban akan lebih panas dan karet terkikis perlahan.
Begitu pula saat mengerem
mendadak, ban depan dan belakang akan bekerja keras menahan laju motor
sekaligus ban depan menahan bobot motor dan pengendara, sehingga ban mengalami
tekanan berlebih saat pengereman dan permukaan yang bergesek lebih luas membuat
suhu naik cepat seiring mengikis lapisan karet ban.
2. Manuver Agresif
Kebiasaan menikung dengan
kecepatan tinggi dan sudut kemiringan ekstrem, terutama di jalan yang kasar
akan mempercepat keausan sisi samping ban. Gesekan yang terjadi saat bermanuver
seperti ini jauh lebih besar dibandingkan saat berkendara lurus.
Berikut Kebiasaan Buruk Pengendara yang Memperpendek Usia Ban:
1. Tekanan Angin Ban yang Tidak Ideal
Ini adalah kesalahan
paling umum, akan membuat area kontak ban dengan aspal menjadi lebih lebar.
Sehingga gesekan yang terjadi juga lebih besar. Sebaliknya, tekanan angin yang
terlalu tinggi akan membuat bagian tengah ban lebih cepat aus dan mengurangi
daya cengkeram.
2. Sering Membawa Beban
Berlebih
Ban memiliki batas
maksimal beban yang dapat ditanggung. Memaksa motor membawa beban yang jauh
melebihi kapasitasnya akan memberikan tekanan ekstra pada ban, lebih cepat
panas sehingga mempercepat keausan dan bahkan berpotensi merusak struktur ban.
3. Permukaan jalan yang
rusak dan tajam
Sering melewati jalan
dengan permukaan yang buruk, penuh lubang, atau kerikil tajam tentu akan
memperpendek usia yaitu merusak konstruksi ban, sementara potensi lainnya bisa
menyebabkan kebocoran.
Berkendara yang Cerdas Membuat Ban Awet:
1. Berkendara Halus dan Antisipatif
Lakukan pengereman secara
bertahap dan jaga putaran gas tetap stabil.
2. Manuver Secukupnya saat
Menikung
Lakukan dengan kecepatan
yang wajar dan sudut kemiringan yang aman. Hindari "rebah" yang
berlebihan di jalan umum.
3. Selalu Jaga Tekanan
Angin Ban yang Ideal
Selalu periksa tekanan
angin ban secara rutin, minimal seminggu sekali atau sebelum perjalanan.
Sesuaikan tekanan angin dengan rekomendasi pabrikan yang biasanya tertera di
swingarm atau buku manual pemilik.
4. Bawa Beban Sesuai
Kapasitas
Jangan memaksakan motor
membawa beban yang melebihi batas kemampuannya.
5. Pilih Jalur yang Baik
Sebisa mungkin hindari
jalan yang rusak parah atau penuh dengan benda-benda tajam. Jika terpaksa,
kurangi kecepatan dan berhati-hatilah.
Lebih jauh Oke Desiyanto
mengatakan, merawat ban sama pentingnya dengan merawat komponen motor lainnya
karena ban memiliki peranan utama dalam pengoperasian motor.
“Dengan gaya berkendara
yang lebih bijak dan perhatian terhadap kondisi ban, tidak hanya memperpanjang
usia pakainya, tetapi juga meningkatkan keselamatan dan kenyamanan berkendara.
Ingat, ban yang terawat adalah investasi keselamatan Anda di jalan,”
pungkasnya.

0 Komentar