SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) memperkuat
sinergi strategis dengan sekolah menengah berbasis sains dan keislaman melalui
penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan SMA Trensains Muhammadiyah
Sragen. Penandatanganan berlangsung setelah orasi ilmiah oleh Rektor UMS, Prof.
Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum, dalam acara akhirussanah (wisuda) santri
Trensains.
MoU ini bertujuan untuk
memperkuat kerja sama dalam pengembangan kurikulum, riset dan publikasi, serta
pengabdian masyarakat. Rektor UMS menekankan pentingnya integrasi ilmu,
pengabdian, dan nilai transendensi dalam pendidikan.
"Mengajak mendirikan
PT IMAM: Pendidikan atau Pengabdian atau Profesi yang Transenden. Ilmu harus
diamalkan agar memberi manfaat, itulah bentuk kesalehan sosial yang ingin kita
dorong," ujar Prof. Harun melalui siaran pers Humas UMS, Senin
(13/5/2025).
Prof. Harun juga
menyampaikan bahwa konsep Trensains sejalan dengan arah kebijakan Pendidikan
Tinggi Muhammadiyah. Ia mengusulkan pendirian Universitas Muhammadiyah
Trensains sebagai ikon nasional. UMS sendiri terus mengembangkan diri, terbukti
dengan masuknya UMS dalam pemeringkatan Times Higher Education (THE) World
University Rankings 2024.
"Jargon yang kami
usung selama periode 4 tahun ke depan adalah I’M UMS (Islami, Mencerahkan,
Unggul, Mendunia, dan Sustainability)," kata Prof. Harun.
Ia menambahkan bahwa UMS
memiliki 80 program studi, di mana 90% di antaranya berstatus unggul. Rektor
UMS juga memberikan apresiasi kepada Agus Purwanto, D.Sc., sebagai pencetus
konsep Trensains.
Acara tersebut ditutup
dengan ajakan kepada para santri dan orang tua untuk terus menanamkan nilai
keikhlasan, ridha orang tua, dan semangat berbagi ilmu. Dengan semangat
"I'M UMS," UMS terus berkomitmen untuk membangun pendidikan tinggi
berbasis nilai, ilmu, dan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa.

0 Komentar