Sabtu, 17 Mei 2025

UMS menggelar Pengabdian kepada Masyarakat dengan agenda Sosialisasi dan Pelatihan Guru Penggerak dan Pendekatan Pembelajaran “Deep Learning” Guru SMP Muhammadiyah PCM Kartasura Tahun 2025. Foto: Ist.


SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang menyasar para pendidik. Bertempat di lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kartasura, UMS menggelar sosialisasi dan pelatihan bertajuk "Guru Penggerak dan Pendekatan Pembelajaran 'Deep Learning' Guru SMP Muhammadiyah PCM Kartasura Tahun 2025" pada Sabtu (17/5/2025).

 

Kegiatan yang diinisiasi oleh Tim Pengabdian dari Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam (FAI) UMS ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru-guru SMP Muhammadiyah dalam mengimplementasikan konsep Guru Penggerak dan pendekatan pembelajaran "Deep Learning".

 

Prof. Dr. Wachidi, M.Pd., selaku ketua tim pengabdian, menyampaikan bahwa peran Guru Penggerak idealnya dapat ditingkatkan hingga level ketujuh. Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud ibadah dan tindak lanjut dari penelitian yang telah dilakukan oleh tim dosen PAI FAI UMS.

 

"Ini adalah bentuk ibadah kami sebagai dosen, di mana selain melakukan riset, kami juga memiliki kewajiban untuk mengabdi kepada masyarakat. Pengabdian hari ini menjadi tindak lanjut dari penelitian yang kami lakukan," ujar Prof. Wachidi dalam sambutannya.


UMS menggelar Pengabdian kepada Masyarakat dengan agenda Sosialisasi dan Pelatihan Guru Penggerak dan Pendekatan Pembelajaran “Deep Learning” Guru SMP Muhammadiyah PCM Kartasura Tahun 2025. Foto: Ist. 

 

Lebih lanjut, sosialisasi ini menjadi wadah diskusi mengenai pembaruan pendekatan pembelajaran yang dinilai sebagai upaya strategis Kementerian Pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. UMS juga ingin mengetahui sejauh mana guru-guru di sekolah Muhammadiyah telah mengimplementasikan Instructional Planning sesuai dengan kebijakan baru.

 

Apresiasi disampaikan Prof. Wachidi kepada seluruh peserta dan narasumber atas partisipasinya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan praktisi pendidikan dalam mendukung program-program strategis pemerintah, termasuk program Guru Penggerak.

 

Senada dengan hal tersebut, Wakil Dekan II FAI UMS, Drs. Suharjianto, M.Ag., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari beragam bentuk pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan oleh sivitas akademika UMS. Ia mendorong pemanfaatan berbagai jalur pendanaan dan kerja sama yang ada.

 

"Silakan berkomunikasi dengan kami. Pintu pengabdian ini banyak, baik yang melalui program studi, PID, atau kemahasiswaan. Semua bisa dimaksimalkan," terang Drs. Suharjianto.

 

Ia juga menyoroti pentingnya Memorandum of Understanding (MoU) antara fakultas dan sekolah mitra sebagai landasan kerja sama yang berkelanjutan. Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala agar guru-guru tidak tertinggal oleh perkembangan zaman dan kemudahan akses ilmu pengetahuan. Prioritas sasaran pengabdian pun ditekankan pada komunitas masyarakat Muhammadiyah.

 

Drs. H. Qomarudin, M.Pd.I., perwakilan dari PCM Kartasura, menyambut baik inisiatif UMS ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memicu peningkatan kualitas guru di lingkungan PCM Kartasura yang menaungi 11 sekolah dari berbagai jenjang.

 

"Guru-guru kami memang belum mendapatkan pembimbingan dari program Instructional Planning. Maka Insya Allah tahun ajaran baru nanti harus sudah mulai mempraktikkannya," tegasnya.

 

Ia juga mengimbau para peserta untuk bersungguh-sungguh dalam menyerap materi dan tidak ragu untuk bertanya. Kegiatan ini diisi dengan materi tentang Guru Penggerak oleh Wahyu Ratnawati, M.Pd., dan materi tentang Pendekatan Pembelajaran “Deep Learning” oleh Anggara Aditya Kurniawan, S.Pd.

 

Acara kemudian ditutup dengan rencana tindak lanjut berupa pendampingan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran inovatif berbasis riset. Diharapkan, ilmu yang diperoleh dapat ditularkan kepada rekan-rekan guru lainnya di sekolah masing-masing, mengingat keterbatasan jumlah peserta yang hadir.

 

0 comments:

Posting Komentar