SOLO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi
melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang menyasar para pendidik.
Bertempat di lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kartasura, UMS
menggelar sosialisasi dan pelatihan bertajuk "Guru Penggerak dan Pendekatan
Pembelajaran 'Deep Learning' Guru SMP Muhammadiyah PCM Kartasura Tahun
2025" pada Sabtu (17/5/2025).
Kegiatan yang diinisiasi
oleh Tim Pengabdian dari Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam
(FAI) UMS ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru-guru
SMP Muhammadiyah dalam mengimplementasikan konsep Guru Penggerak dan pendekatan
pembelajaran "Deep Learning".
Prof. Dr. Wachidi, M.Pd.,
selaku ketua tim pengabdian, menyampaikan bahwa peran Guru Penggerak idealnya
dapat ditingkatkan hingga level ketujuh. Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini
merupakan wujud ibadah dan tindak lanjut dari penelitian yang telah dilakukan
oleh tim dosen PAI FAI UMS.
"Ini adalah bentuk
ibadah kami sebagai dosen, di mana selain melakukan riset, kami juga memiliki
kewajiban untuk mengabdi kepada masyarakat. Pengabdian hari ini menjadi tindak
lanjut dari penelitian yang kami lakukan," ujar Prof. Wachidi dalam
sambutannya.

Lebih lanjut, sosialisasi
ini menjadi wadah diskusi mengenai pembaruan pendekatan pembelajaran yang
dinilai sebagai upaya strategis Kementerian Pendidikan dalam meningkatkan mutu
pendidikan nasional. UMS juga ingin mengetahui sejauh mana guru-guru di sekolah
Muhammadiyah telah mengimplementasikan Instructional
Planning sesuai dengan kebijakan baru.
Apresiasi disampaikan
Prof. Wachidi kepada seluruh peserta dan narasumber atas partisipasinya. Ia
menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan praktisi
pendidikan dalam mendukung program-program strategis pemerintah, termasuk program
Guru Penggerak.
Senada dengan hal
tersebut, Wakil Dekan II FAI UMS, Drs. Suharjianto, M.Ag., menjelaskan bahwa
kegiatan ini merupakan bagian dari beragam bentuk pengabdian masyarakat yang
dapat dilakukan oleh sivitas akademika UMS. Ia mendorong pemanfaatan berbagai
jalur pendanaan dan kerja sama yang ada.
"Silakan
berkomunikasi dengan kami. Pintu pengabdian ini banyak, baik yang melalui
program studi, PID, atau kemahasiswaan. Semua bisa dimaksimalkan," terang
Drs. Suharjianto.
Ia juga menyoroti pentingnya
Memorandum of Understanding (MoU) antara fakultas dan sekolah mitra sebagai
landasan kerja sama yang berkelanjutan. Pihaknya berharap kegiatan serupa dapat
terus dilakukan secara berkala agar guru-guru tidak tertinggal oleh
perkembangan zaman dan kemudahan akses ilmu pengetahuan. Prioritas sasaran
pengabdian pun ditekankan pada komunitas masyarakat Muhammadiyah.
Drs. H. Qomarudin,
M.Pd.I., perwakilan dari PCM Kartasura, menyambut baik inisiatif UMS ini. Ia
berharap kegiatan ini dapat memicu peningkatan kualitas guru di lingkungan PCM
Kartasura yang menaungi 11 sekolah dari berbagai jenjang.
"Guru-guru kami
memang belum mendapatkan pembimbingan dari program Instructional Planning. Maka Insya Allah tahun
ajaran baru nanti harus sudah mulai mempraktikkannya," tegasnya.
Ia juga mengimbau para
peserta untuk bersungguh-sungguh dalam menyerap materi dan tidak ragu untuk
bertanya. Kegiatan ini diisi dengan materi tentang Guru Penggerak oleh Wahyu
Ratnawati, M.Pd., dan materi tentang Pendekatan Pembelajaran “Deep Learning”
oleh Anggara Aditya Kurniawan, S.Pd.
Acara kemudian ditutup
dengan rencana tindak lanjut berupa pendampingan guru dalam menyusun
perencanaan pembelajaran inovatif berbasis riset. Diharapkan, ilmu yang
diperoleh dapat ditularkan kepada rekan-rekan guru lainnya di sekolah
masing-masing, mengingat keterbatasan jumlah peserta yang hadir.
0 comments:
Posting Komentar