SOLO - Sejumlah dosen dan
mahasiswa Program Studi Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)
terpilih untuk mengikuti World Physiotherapy Congress 2025. Acara berlangsung di
Tokyo, Jepang, 29-31 Mei 2025.
Delegasi UMS yang bertolak
ke Tokyo, adalah Dr. Umi Budi Rahayu, S.S.T.FT., M.Kes., Taufik Eko Susilo,
S.Fis., M.Sc., Tiara Fatmarizka, S.Fis, M.Sc., Dwi Rosella Komala Sari, S.Fis.,
M.Fis., Ph.D., dan tiga orang mahasiswa Fisioterapi UMS.
Dosen Fisioterapi UMS,
Taufik Eko Susilo, menjelaskan World Physiotherapy Congress 2025 merupakan
agenda dua tahunan yang mempertemukan fisioterapis dari seluruh dunia. Kegiatan
kongres mencakup simposium, seminar klinis, diskusi, presentasi poster riset,
hingga berjejaring antarfisioterapis.
“Kebetulan kami berpartisipasi
di poster presentation. Masing-masing dari kami mempresentasikan hasil
penelitian yang telah kami lakukan sebelumnya,” ujar Taufik, Kamis (5/6/2025).
Untuk mengikuti kongres
fisioterapi, imbuh Taufik, delegasi Fisioterapi UMS harus mengikuti rangkaian
seleksi. Seleksi telah dilakukan sejak Oktober tahun lalu dengan mengirimkan
abstrak penelitian.
Taufik dan tiga dosen
lainnya berkesempatan memaparkan hasil riset mereka di hadapan para dosen,
klinisi, peneliti, hingga pebisnis fisioterapi.
“Waktu kami presentasi,
kami mendapat masukan dan insight dari banyak orang. Rata-rata memberikan
masukan kalau next mau dikembangkan, harus memperhatikan hal-hal tertentu,”
tambahnya.
Keikutsertaan delegasi
Fisioterapi UMS dalam World Physiotherapy Congress 2025 membuka kesempatan
berjejaring yang lebih luas dengan insan fisioterapi dari seluruh dunia. Taufik
optimis jejaring tersebut akan mendatangkan peluang kolaborasi internasional di
masa mendatang. Salah satunya adalah kolaborasi riset.
Prodi Fisioterapi UMS
telah mengakselerasikan diri untuk mengejar internasionalisasi. Hal tersebut
selaras dengan visi besar UMS untuk mendunia. Strateginya, kata Taufik, mulai
dari aktif melibatkan mahasiswa dan dosen pada kegiatan-kegiatan internasional,
hingga berpartisipasi aktif dalam berbagai kepenulisan ilmiah dengan jejaring
kampus luar negeri.
“Kami berharap kalau ada
kongres internasional lainnya, semua civitas academica dapat mengikuti kegiatan
tersebut. Ikut dulu dan berjejaring terlebih dahulu. Jadi ajang untuk
memperkuat koneksi,” tandasnya.

0 Komentar