Tuduhan Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Joman: Fitnah!

Wakil Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Andi Azwan saat memberikan keterangan pers di Solo, Senin (23/6/2025). Foto: Indospektrum.id


SOLO - Wakil Ketua Umum (Waketum) Jokowi Mania (Joman) Andi Azwan buka suara mengenai tudingan ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dicetak di Pasar Pramuka. Tudingan yang dilontarkan politisi Beathor Suryadi tersebut, dinilai fitnah dan tak masuk akal. 


"Ini adalah isu lagi orang yang mau pansos (panjat sosial), cari popularitas," kata Andi Azwan saat dijumpai di kediaman mantan Presiden Jokowi di Kota Solo, Senin (23/6/2025). 


Tudingan bahwa ijazah Jokowi dibuat tahun 2012 di Pasar Pramuka merupakan omong kosong. Menurutnya, tidak perlu membuat ijazah jika ingin maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Sebab Jokowi dapat menggunakan ijazah yang dipakai ketika maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo. 


Saat maju Pilwalkot Solo, ijazah Jokowi sudah melewati verifikasi KPU Solo dan telah melewati dua kali Pilkada. Sedangkan saat Pilkada DKI 2012, Andi Azwan mengaku dirinya masuk dalam tim kampanye Jokowi-Ahok.


Dia menegaskan, dalam verifikasi berkas tidak ada masalah dan sesuai. Ia juga menegaskan bahwa legalisir dari universitas sudah sesuai dan cocok serta ada cap basahnya. 


Dengan demikian, pernyataan Beathor Suryadi bahwa ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka hanya sekadar omon-omon dan merupakan fitnah. 


"Bener-bener ini orang mau cari pansos, apalagi dia mengaitkan dengan PDIP. Ini sayang sekali, karena PDIP partai besar dikait-kaitkan kayak begini. Akhirnya orang berpersepsi negatif terhadap PDIP," tuturnya. 


Untuk itu, dirinya menyarankan agar Beathor Suryadi meminta maaf kepada Jokowi dan PDIP.


0 Komentar