Akhirussanah Pesma KH Mas Mansur UMS: Bekal Karakter Kuat untuk Indonesia Emas

Akhirussanah Pesantren Mahasiswa (Pesma) KH Mas Mansur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (6/7/2025). Foto: Ist. 


SOLO - Suasana haru dan penuh makna mewarnai kegiatan Akhirussanah Pesantren Mahasiswa (Pesma) KH Mas Mansur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (6/7/2025). Acara ini merupakan momentum perpisahan bagi mahasantri yang telah menempuh masa pendidikan selama dua tahun di lingkungan pesantren mahasiswa.


Acara di mulai dengan penampilan tim hadroh dari mahasantri Pesma sendiri yang memukau setiap tamu undangan dan dilanjut penampilan tari yang tak kalah menariknya. 


Direktur Pesma KH Mas Mansur, Muamaroh, Ph.D, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari pengasuh, panitia, hingga mahasantri semester dua yang turut membantu menyukseskan acara.


"Selama dua tahun di pondok ini, kalian bukan hanya belajar ilmu dan mengejar IPK, tetapi juga sedang dipersiapkan untuk menjadi bagian dari generasi Indonesia Emas 2045," tutur Muamaroh.


Dikatakannya, tantangan masa depan tidak cukup dihadapi hanya dengan prestasi akademik, tetapi juga dengan keterampilan, kontribusi nyata, dan kesehatan mental yang kokoh.


“Di pondok KH Mas Mansur ini, kalian ditempa menjadi pribadi yang memiliki mental yang kuat, bersih, pemberani, dan peduli terhadap sesama,” lanjutnya.


Akhirussanah Pesantren Mahasiswa (Pesma) KH Mas Mansur Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Minggu (6/7/2025). Foto: Ist. 

Muamaroh juga menyinggung kebiasaan-kebiasaan yang telah menjadi budaya di Pesma sebagai bentuk pembentukan karakter. Sholat berjamaah tepat waktu, mengikuti kelas malam ba’da Maghrib sampai Isya’, semangat kerja keras, dan  tanggung jawab sebagai santri dan mahasiswa menjadi karakter mereka.


"Atas sejatinya, kebebasan itu tidak ada. Justru dalam keteraturan dan tanggung jawab, kita menemukan makna kehidupan yang sebenarnya,” tuturnya. 


Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Rektor III UMS, Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag, menegaskan bahwa pendidikan berbasis pondok atau boarding school merupakan model terbaik dalam pembentukan karakter.


“Semua yang ada di asrama adalah media pembelajaran. Dua tahun di Pesma adalah pengalaman luar biasa yang kelak akan terasa manfaatnya setelah kalian lulus,” ujar Mutohharun Jinan. 


Jinan juga menyampaikan apresiasi kepada wali mahasantri atas kepercayaannya menitipkan putra-putri mereka di Pesma UMS. Ia berharap para lulusan tidak hanya menjadi generasi penerus bangsa, tetapi juga menjadi kader-kader terbaik Muhammadiyah.


Menjelang berakhirnya acara, prosesi wisuda menjadi momen yang sakral bagi para mahasantri Pesma. Haru dan bahagia menyelimuti seluruh ruangan dan terasa adanya kebanggaan tersendiri dari wali mahasantri Pesma atas acara wisuda ini.


Acara ini ditutup dengan sambutan inspirasi alumni yang akan menjadi bekal dan juga motivasi kedepannya untuk para mahasantri yang telah di wisuda. Acara berakhir ditandai dengan doa penutup dan juga salam-salaman antar mahasantri ke pembina juga mahasantri ke para wali.


0 Komentar