Bawa Nama UMS ke Malaysia, Adhista Siap Berkontribusi dalam KKN Internasional

Adhista Dewi Oktavia, mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam (FAI) UMS. Foto: Ist.


SOLO - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi hingga tingkat internasional. Adhista Dewi Oktavia, mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Agama Islam (FAI) UMS, berhasil terpilih sebagai peserta Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kemitraan Internasional Angkatan ke-13 Tahun 2025.

Adhista akan menjalankan program pengabdian di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), Malaysia. Ia menjadi satu-satunya mahasiswa UMS yang lolos seleksi program bergengsi ini, mengungguli ratusan pendaftar dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Indonesia.

“Saat dinyatakan lolos, saya merasa sangat bersyukur, senang, sekaligus tidak percaya. Ini adalah kesempatan besar yang sudah saya harapkan sejak lama, menjadi bagian dari program internasional adalah sebuah kehormatan tersendiri,” ungkap Adhista saat diwawancarai, Selasa (1/7).

Menurutnya, KKN Kemitraan Internasional bukan sekadar program pengabdian, tetapi juga menjadi jembatan untuk memperkenalkan nilai-nilai keilmuan dan kebangsaan di luar negeri. Ia ingin membawa semangat perubahan, kolaborasi lintas negara, serta mengenalkan etika dan nilai-nilai keberagamaan yang inklusif kepada siswa di SIKL Malaysia.

Adhista menyebut proses seleksi program ini berlangsung ketat. Dari ratusan pendaftar, hanya 25 mahasiswa yang diterima. Seleksi meliputi administrasi, wawancara keaktifan organisasi, presentasi program kerja, hingga wawancara berbahasa Inggris. Ia mengaku memanfaatkan latar belakang keilmuannya untuk menunjukkan kontribusi unik di lokasi penempatan.

Ia telah mempersiapkan modul pembelajaran dan program penguatan karakter berbasis nilai Islam dan kebangsaan. Selain itu, Adhista juga mempersiapkan mental, fisik, dan kemampuan komunikasi lintas budaya guna menghadapi tantangan di Malaysia.

Adhista menegaskan bahwa peran mahasiswa UMS di tingkat global sangat penting sebagai duta kampus. “Ketika kita tampil baik dan memberikan kontribusi nyata di luar negeri, itu bukan hanya tentang individu, tapi juga mencerminkan mutu dan reputasi UMS secara keseluruhan,” tegasnya.

Selama proses persiapan, Adhista mendapat dukungan penuh dari dosen dan teman-temannya. Ia juga menyiapkan diri menghadapi tantangan adaptasi budaya dan tanggung jawab besar membawa nama baik bangsa dan UMS.

“Jangan pernah meremehkan kemampuan diri sendiri. Dunia ini luas, dan kita sebagai mahasiswa UMS, punya potensi besar untuk mewarnainya,” pungkasnya.

0 Komentar