SOLO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi tuan rumah penyelenggaraan Annual Meeting Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 20–22 Oktober 2025, diikuti oleh perwakilan Kantor Urusan Internasional (KUI) dari berbagai PTMA di seluruh Indonesia.
Pertemuan tahunan ASKUI menjadi wadah strategis dalam memperkuat sinergi antar perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di bidang internasionalisasi, sekaligus memperkokoh jejaring akademik lintas negara. Acara ini diisi dengan berbagai sesi diskusi, laporan kegiatan, hingga perumusan program kerja strategis untuk periode berikutnya.
Kepala Direktorat Reputasi, Kemitraan, dan Urusan Internasional (DRKUI) UMS, Nurgiyatna, S.T., M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada UMS sebagai tuan rumah kegiatan ASKUI PTMA 2025. Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat solidaritas antar-KUI di lingkungan PTMA untuk mengakselerasi reputasi global Muhammadiyah di dunia pendidikan tinggi.
“Kami merasa berbahagia dapat menjadi tuan rumah Annual Meeting ini. Semoga kegiatan ini membawa manfaat dan kebaikan bersama, serta mempererat ikatan antar perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia,” ujar Nurgiyatna.
Lebih lanjut, Nurgiyatna menegaskan bahwa kolaborasi internasional antar-PTMA perlu diarahkan tidak hanya untuk peningkatan reputasi akademik, tetapi juga dalam konteks dakwah kemanusiaan dan pengabdian global. Menurutnya, internasionalisasi kampus Muhammadiyah bukan sekadar pencapaian administratif, melainkan langkah nyata dalam menebar kemaslahatan di kancah dunia.
Sementara itu, Bendahara Umum Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Andy Dwi Bayu Bawono, S.E., M.Si., Ph.D., menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif ASKUI dalam memperkuat posisi PTMA di tingkat global. Ia menilai ASKUI telah menjadi motor penggerak penting dalam memacu peningkatan mutu dan reputasi internasional PTMA.
“ASKUI adalah asosiasi yang paling progresif dan berdampak nyata. Dalam dua tahun terakhir, jumlah PTMA yang meraih status Unggul meningkat pesat. Ini bukti konkret kerja keras ASKUI,” tutur Andy.
Ia juga menekankan pentingnya semangat sustainable collaboration di antara PTMA. Menurutnya, agenda internasionalisasi harus dilakukan secara berkelanjutan dan saling mendukung, agar seluruh PTMA dapat berkembang bersama dalam semangat persyarikatan.
Dalam sambutannya, Dr. Aidil, Ketua ASKUI PTMA periode 2025-2027 menyampaikan bahwa kepengurusan ASKUI periode baru terdiri dari empat pengurus inti, yakni Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Setelah proses pemilihan, pihaknya langsung menggelar beberapa pertemuan untuk menyusun program prioritas ASKUI dua tahun ke depan.
“InsyaAllah kami akan melaksanakan Ngaji Bulanan Global dengan tema internasionalisasi, khususnya terkait penerimaan mahasiswa asing, hibah penelitian, dan penguatan kolaborasi akademik lintas negara. Kami juga tengah mempersiapkan pembentukan big data PTMA yang bisa menjadi basis pengembangan kebijakan internasional,” terang Aidil.
Ia menambahkan, pengurus baru akan berfokus pada integrasi data dan perluasan jejaring global PTMA. Salah satu target penting adalah membantu 163 PTMA di Indonesia, khususnya yang belum memiliki Kantor Urusan Internasional, agar segera membentuk dan mengoptimalkan fungsi KUI di kampus masing-masing.
“Kami berharap Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah terus mendukung langkah ASKUI dalam memperkuat peran PTMA di kancah global. Semangat kolaborasi dan dakwah berkemajuan akan terus kami lanjutkan,” pungkas Aidil.

0 Komentar