SOLO - Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan hasil pertemuan dengan sejumlah tokoh saat menghadiri Bloomberg New Economy Forum di Singapura. Mereka meyakini bahwa ke depan akan ada sebuah perubahan besar dalam menggunaan Artificial Intelligence (AI) dan revolusi penggunaan humanoid robotics.
"Itu juga akan mempengaruhi perubahan cara kerja kita, sehingga kita meredifinisi lagi mengenai proses-proses, sistem dan strategi," kata Jokowi saat dijumpai di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (28/11/2025).
Dikatakannya, perubahan itu akan menyangkut semua negara. Jika tidak melakukan perubahan, maka akan ditinggal oleh perubahan itu. Sehingga yang paling penting saat ini, sumber daya manusia (SDM) dan generasi muda harus dipersiapkan, ditraining, dikenalkan sejak awal mengenai AI, algoritma, machine learning.
Jokowi menyebut, diperkirakan 5-15 tahun ke depan akan ada perubahan ke arah itu dan jangan sampai Indonesia tertinggal. Dirinya menilai respons pemerintah atas perubahan itu sangat bagus. Dicontohkannya, tahun depan sudah akan diajarkan koding di sekolah-sekolah, baik SD, SMP, SMA dan SMK.
Jokowi menyambut baik langkah pemerintah melalui Instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mengajarkan koding, setelah itu algoritma, machine learning, AI dan lainnya.
Mengenai QRIS yang turut disampaikan Jokowi saat Bloomberg New Economy Forum, Presiden RI ke-7 ini menyampaikan bahwa hal itu merupakan salah satu langkah mengawali menuju ke arah digital ekonomi. Kemudian untuk masuk lagi ke era yang lebih baru lagi, yakni era intelijen ekonomi.
"QRIS ini menuju ke sana, sehingga UMKM kita lebih siap, masyarakat lebih siap. Sebuah awal yang bagus kita punya banyak unicorn, kita punya QRIS, saya kira bagus sekali," ucapnya.
Ditanya mengenai materi pembicaraan dengan Michael Bloomberg, Jokowi mengatakan bahwa yang dibicarakan adalah mengenai perubahan-perubahan era baru, dan perubahan dunia menuju era baru.

0 Komentar