Ticker

6/recent/ticker-posts

IMM Pesma KH Mas Mansur Gelar Darul Arqam Dasar: Katalisasi Kader Kuat, Asimilasi Ideologi Kokoh

Peserta DAD PK IMM Pesma KH Mas Mansur UMS. Foto: Ist. 

SOLO  - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pondok Pesantren Internasional KH Mas Mansur Pesantren Mahasiswa (Pesma), sukses menyelenggarakan pembukaan Darul Arqam Dasar (DAD) dan Stadium General pada Kamis (20/11/2025). Acara berlangsung di Masjid KH Mas Mansur, kampus 4 UMS. 

Kegiatan DAD ini mengusung tema “Katalisasi Kader, Asimilasi Ideologi”. Katalisasi kader melalui asimilasi ideologi dalam Darul Arqam Dasar (DAD) merupakan proses penting bagi pembentukan jati diri mahasantri. DAD berperan sebagai katalis yang mempercepat transformasi nilai, tanpa mengubah hakikat individu, melainkan memperkuatnya dengan dasar ideologis yang kokoh.

Melalui proses ini, mahasantri tidak hanya dibentuk menjadi insan akademis, tetapi juga menjadi kader yang berjiwa religius, berintelektualitas tinggi, dan berperikemanusiaan luhur sesuai nilai trikoda IMM. Dengan demikian, DAD bukan sekadar agenda perkaderan, melainkan ruang pembelajaran ideologis yang menumbuhkan kesadaran akan peran, tanggung jawab, dan arah perjuangan sebagai kader Muhammadiyah dan umat manusia.

Pembukaan kegiatan DAD ini dihadiri oleh 111 peserta, Tenaga Ahli Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah Muhammad Adam Ilham Mizani, ketua umum IMM cabang Sukoharjo, IMMawan Anas Asy’ari Nasuha, S.H., direktur Pesma Internasional KH Mas Mansur, ibunda Muamaroh, Ph.D., dan 17 tamu undangan dari perwakilan PC IMM Sukoharjo dan pihak internal Pesma Internasional KH Mas Mansur. 

Ketua pelaksana, IMMawan Abbad Muhammad Zahid, menyampaikan harapan kepada mahasantri untuk memiliki tiga kualitas utama yang didasarkan pada trikoda IMM dan ia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara trikoda IMM (religiusitas intelektualitas, dan humanitas) sebagai modal penting bagi para mahasantri Pesma KH Mas Mansur. 

“Jadi dengan nilai religiusitas, intelektualitas, dan humanitas, diharapkan teman teman sekalian menjadi mahasantri yang sholeh, berpikiran kritis, dan juga bekal terhadap kepekaan lingkungan sekitar,” ujarnya. Minggu, (23/11/2025).

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh ketua umum PK IMM KH Mas Mansur, IMMawan Azhar Ardiansyah Al Aziz. Ia menyampaikan bahwa kegiatan DAD dirancang sebagai wadah bagi para kader untuk berproses, yang dimana fokus pada penguatan leadership, critical thinking, dan manajemen organisasi. Tak hanya itu, DAD ini bertujuan untuk memantapkan pondasi mahasantri agar benar-benar memanfaatkan privilege sebagai mahasiswa. 

"Bagaimana DAD kali ini menjadi wadah atau sebuah agenda bagi teman-temen untuk berproses, nilai-nilai leadership, critical thinking, dan manajemen organisasi, itu pasti akan didapatkan di DAD kali ini,” ungkapnya.

Ia berharap setelah selesainya rangkaian acara DAD ini, mahasiswa dapat membiasakan diri untuk berani beropini, berpendapat, dan menghidupkan dialektika dalam ruang-ruang sunyi di kelas.

Sambutan lainnya disusul oleh Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) IMM Sukoharjo, IMMawan Anas Asy’ari Nasuha, S.H. Ia menegaskan bahwa DAD Pesma ini didorong oleh intelektual dan spiritual. Ia juga menyampaikan keunikan Pesma yang konsisten dalam memaknai masjid sebagai pusat pergerakan. Ia menyatakan bahwa religiusitas dalam konteks ini tidak berhenti pada wilayah ritual semata, melainkan menjadi nafas perkaderan progresif dan menjadi ruang untuk ber-dialog intelektual.

"Tapi yang unik dari Pesma itu, bahwa pembukaan saja kita bisa lihat, bahwa pesma itu menyandang betul bahwa masjid adalah pusat pergerakan. Dan kita bisa lihat pemaknaan dari religiusitas yang kemudian hadir dari Pesma ini sebagai nafas perkaderan bukan hanya berhenti pada wilayah ritual tapi menjadikan masjid sebagai basis pergerakan, sebagai agenda progresif," katanya.

Ia juga menekankan bahwa esensi masjid yang menjadi titik temu lahirnya pemikiran-pemikiran baru dalam menjawab tantangan sosial, dimana hal ini juga sejalan dengan QS. Ali-Imran, 110.

Sambutan terakhir sekaligus pembukaan DAD PK IMM KH Mansur yang disampaikan oleh direktur Pondok Pesantren Internasional KH Mas Mansur, Ibunda Muamaroh, Ph.D. Ia menekankan wajibnya untuk mengikuti agenda DAD PK IMM KH Mas Mansur. Karena kader yang dihasilkan tentu memiliki tanggung jawab besar untuk memajukan dan mensejahterakan Indonesia. 

Ia menjelaskan bahwa agar kader IMM lulus dengan bekal yang matang dan siap menjadi penggerak serta teladan yang konsisten setelah mengikuti rangkaian acara DAD ini, para kader harus diberikan pembekalan utama yaitu penguatan Trilogi IMM (kemahasiswaan, kemasyarakatan, dan keagamaan) yang wajib didasari oleh religiusitas.

“Trilogi IMM menjadi dasar bahwa anak-anak IMM memiliki akhlak yang baik, humanitas yang baik, dan juga akademiknya bagus, tetapi itu semua tidak cukup dan harus didasari oleh religiusitas yang bagus seperti jamaah dan baca Al Qur’an nya, hingga nanti anak-anak lulus sudah siap sudah punya bekal,” ucapnya.

Rangkaian acara berikutnya, Stadium General yang dipaparkan oleh Tenaga Ahli Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Adam Ilham Mizani. Ia menjelaskan bagaimana seorang kader Muhammadiyah harus punya visi misi yang besar dan seorang kader harus bisa mengangkat kebodohan di Indonesia ini.

“Seorang mahasiswa seharusnya sadar akan previllegenya sebagai mahasiswa yang bisa mengenyam perguruan tinggi. Menjadi penting bagaimana mahasiswa menyadari akan perannya kelak akan menjadi negarawan atau pemimpin di Indonesia tentunya," ucapnya.

 Ia juga menyinggung tentang jabatan dalam berpolitik ketika diamanahkan kepada kader IMM itu tentunya berbasis kompetensi dan ketika ingin tidak terjebak dalam nilai pragmatisme

 "Kader IMM  diharapkan mapan dalam mencukupi kebutuhan perut atau primer terlebih dahulu,” tutupnya. 

Posting Komentar

0 Komentar