SOLO - Jasson Franklyn Wang, menjadi satu-satunya Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang terpilih sebagai Top 100 Google Student Ambassador (GSA) 2025 di tingkat Nasional.
Ia merupakan Mahasiswa Program Studi (Prodi) S-1 Informatika Fakultas Teknologi Informasi dan Sains Data (FATISDA) UNS. Sejumlah rangkaian sosialisasi intensif telah Jasson lakukan sepanjang November ini, khususnya mengenai pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Lalu, bagaimana cerita Jasson selama menjadi bagian dari GSA 2025?
Agenda edukasi oleh Jasson merupakan tindak lanjut strategis setelah Ia terpilih sebagai GSA 2025. Prestasi ini diraih melalui seleksi yang sangat kompetitif, menyisihkan lebih dari 12.000 pendaftar dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Jasson mencatatkan pencapaian istimewa sebagai satu-satunya mahasiswa UNS yang menembus jajaran pendaftar Top 100 nasional.
Atas prestasi tersebut, pada akhir September lalu Jasson menerima undangan eksklusif untuk mengikuti inagurasi dan pembekalan langsung di MGP Space SCBD, Jakarta. Jasson juga berkesempatan untuk mendatangi kantor Google Indonesia untuk lebih mengenali lingkungan kerja korporat internasional.
"Wawasan eksklusif yang saya peroleh langsung dari para industry expert Google di Jakarta inilah yang menjadi materi utama sosialisasi saya dalam serangkaian acara ini. Saya ingin teman-teman di UNS mendapatkan akses pengetahuan yang sama dengan standar industri teknologi global," jelas Jasson melalui keterangan tertulis Humas UNS yang dikutip Rabu (26/11/2025).
Inisiatif sosialisasi ini dilatarbelakangi oleh urgensi pemahaman etika digital. Jasson menyoroti fenomena penggunaan teknologi Generative AI seperti Google Gemini yang seringkali hanya dijadikan jalan pintas akademik.
"Fokus utamanya adalah mengubah mindset. Kami mengajarkan bagaimana menjadikan AI sebagai thought partner ‘mitra berpikir’ yang etis, bukan sekadar mesin penjawab soal. Tujuannya adalah mencetak lulusan yang kritis dalam memvalidasi hasil teknologi," tambahnya.
Sebagai realisasi program, Jasson bersama tim GSA UNS telah menjangkau sekitar 100 mahasiswa melalui sesi pemaparan langsung maupun diskusi digital. Materi mencakup teknik prompt engineering untuk produktivitas riset serta pembuatan konten kreatif.
Jasson juga aktif memperluas dampak edukasi ini melalui konten teknologi di media sosial. Salah satunya pada unggahan instagram https://instagram.com/reel/DPc-jHej53c/ sebagai sarana branding positif mahasiswa UNS. Kontennya sudah menjangkau lebih dari 120 ribu orang di dunia maya.
Ristu Saptono, S.Si., M.T., Ph.D., selaku Kepala Program Studi (Kaprodi) S-1 Informatika UNS, memberikan apresiasi penuh.
“Kami sangat mengapresiasi capaian Jasson yang berhasil menyisihkan belasan ribu pendaftar (dalam program ini). Harapannya, ilmu AI dan etika digital yang telah disiapkan dari Google ini mampu untuk dibagikan ke rekan-rekan mahasiswa lain untuk memajukan iklim inovasi di UNS,” ungkap Saptono.
Dengan terpilihnya Jasson dalam program bergengsi ini, Mahasiswa UNS kembali mengukuhkan posisinya dalam peta talenta digital nasional. Kolaborasi teknologi dengan industri multinasional semakin terbuka lebar. Ini sekaligus mampu meningkatkan daya saing lulusan UNS pada level global.
Sejalan dengan visi tersebut, program ini dirancang berkelanjutan. Jasson sendiri kini tengah mengintegrasikan wawasan teknologi Deep Learning ke dalam penelitian skripsinya mengenai Indonesian Image Captioning. Riset ini diharapkan menjadi kontribusi nyata mahasiswa UNS dalam pelestarian bahasa daerah melalui format digital yang canggih.

0 Komentar