Penyerahan Policy Brief dari tim PKM PM Jawaratech UMS kepada Plt. Sekretaris Kepala Dinas Kota Surakarta, Tarno, M.Pd. Foto: Ist.
SOLO – Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) menyerahkan policy brief kepada Dinas Pendidikan Kota Surakarta (Solo). Ini sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pelestarian bahasa krama dan aksara Jawa di lingkungan sekolah dasar.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program PKM-PM bertajuk “JAWARA-TECH: Peningkatan Literasi Bahasa Krama dan Aksara Jawa melalui Game Based Learning Terintegrasi IT di SD Muhammadiyah 16 Karangasem.”
“Penyusunan policy brief dilakukan berdasarkan hasil observasi dan evaluasi terhadap implementasi pembelajaran bahasa dan aksara Jawa di sekolah mitra,” jelas Ketua tim, Ela Fitriana, Sabtu (1/11/2025).
Program tersebut dikembangkan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS sebagai inovasi pembelajaran berbasis teknologi yang berorientasi pada pelestarian budaya Jawa.
“Kami menemukan bahwa minat siswa terhadap bahasa krama dan aksara Jawa mulai menurun karena metode pembelajaran yang kurang interaktif. Policy brief ini berisi strategi konkret agar pembelajaran lebih menyenangkan dan relevan dengan era digital,” lanjut Ela.
Menurutnya, salah satu solusi yang ditawarkan dalam policy brief adalah penggunaan metode game based learning yang mengintegrasikan unsur teknologi dengan nilai-nilai budaya Jawa. Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterlibatan siswa dan memperkuat karakter lokal melalui pengalaman belajar yang menarik.
Penyerahan dokumen policy brief dilakukan pada Senin (27/10/2025), secara simbolis kepada perwakilan Dinas Pendidikan Surakarta, yang diwakili oleh Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Tarno, S.Pd., M.Pd. Acara tersebut juga diisi dengan sesi diskusi terbuka mengenai peluang kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam penguatan muatan lokal berbasis kearifan budaya.
Pihak Dinas Pendidikan menyambut positif langkah inovatif mahasiswa UMS. Tarno mengungkapkan bahwa hasil riset dan pengabdian dari mahasiswa dapat menjadi masukan penting dalam penyusunan kebijakan pendidikan daerah.
“Kami mengapresiasi langkah ini. Inisiatif mahasiswa UMS menunjukkan kepedulian generasi muda terhadap pelestarian bahasa dan budaya Jawa,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara dunia akademik dan instansi pemerintah menjadi langkah strategis dalam memperkuat identitas lokal di tengah arus globalisasi.
“Kreativitas seperti ini patut diteruskan agar nilai-nilai budaya daerah tidak luntur di kalangan pelajar,” imbuhnya.
Sementara itu, dosen pendamping tim, Ika Candra Sayekti, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen UMS dalam menerapkan ilmu pengetahuan bagi masyarakat.
“Melalui policy brief ini, UMS menunjukkan perannya bukan hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam memperkuat karakter dan budaya di masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap hasil pengabdian mahasiswa ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan pendekatan serupa. Integrasi teknologi dan kearifan lokal diyakini mampu menjembatani generasi muda dengan budaya leluhur mereka secara lebih kontekstual.
Dengan adanya inisiatif dari mahasiswa UMS ini, pelestarian bahasa krama dan aksara Jawa diharapkan tidak hanya menjadi muatan lokal formal, tetapi juga bagian dari gerakan bersama untuk menjaga jati diri budaya Jawa di era modern.
.jpeg)
0 Komentar