Ticker

6/recent/ticker-posts

Pengajian Akbar PCM Grogol: Dr. Ari Anshori UMS Sampaikan Paradigma Dakwah Abad Kedua Muhammadiyah

Peserta pengajian akbar Milad 113 Muhammadiyah oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Grogol. Foto: Ist. 

SOLO - Memperingati milad ke-113 Muhammadiyah, Dr. Ari Anshori, M.Ag., selaku dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) hadir menjadi narasumber pada Pengajian Akbar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Grogol.

Dalam kegiatan ini, Ari tidak hadir sendirian, ia ditemani oleh Alwy Ahmed seorang mahasiswa internasional UMS  asal Kenya, Afrika Timur. Ia tengah menempuh program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) FAI UMS. Hal ini menunjukan bahwa UMS yang merupakan bagian dari Muhammadiyah, telah melebarkan arah dakwahnya dalam dunia pendidikan.

Milad ke-113 Muhammadiyah hadir dengan tema “Memajukan Kesejahteraan Bangsa,”. Narasumber Dr. Ari Anshori, M.Ag., dalam Pengajian Akbar, menyampaikan  “Paradigma Dakwah Seantero Dunia: Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin,” membangun semangat dakwah Muhammadiyah abad kedua. Agenda ini dihadiri kurang lebih 500 orang. 

“Tema milad Muhammadiyah ke-113 diangkat sebagai bentuk komitmen Muhammadiyah untuk menghadirkan gerakan yang dinamis, modern dan kokoh dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya, Rabu (26/11/2025). 

Demi teraktualisasinya tema yang diusung pada Milad ke-113, Muhammadiyah harus merancang paradigma dakwah pada abad kedua. 

“Memasuki umur Muhammadiyah ke-113 tahun, maka Muhammadiyah harus merancang paradigma dakwah pada abad kedua ini, sehingga gerakan dakwah Muhammadiyah tetap relevan dengan zamannya,” tegasnya.

Dalam ceramahnya, ia menyampaikan ciri muslim yang merupakan umat terbaik, yaitu mereka yang mengajak kebaikan, mencegah kemungkaran, dan beriman kepada Allah SWT, maksudnya yaitu umat Islam yang mampu saling membantu sesama, mencerdaskan sesama, dan menyertakan Allah sebagai bentuk keimanan setiap perbuatan. 

Ari mengajak audiens untuk memaknai kembali semangat dakwah tajdid Muhammadiyah, serta memperkuat peran umat islam dalam menghadapi tantangan zaman. 

“Demi memperkuat peran umat Islam dalam menghadapi tantangan zaman, umat islam harus berilmu pengetahuan luas dan mengenal bangsa-bangsa lain, sesuai dengan surat Al-Mulk ayat 15 dan Al-Hujurat ayat 13,” terangnya. 

Manifestasi dari ayat tersebut, Muhammadiyah harus mengepakkan sayap dakwahnya ke dunia internasional, sehingga Islam sebagai rahmatan lil alamin dapat dirasakan oleh seluruh kalangan dunia.

Acara yang diselenggarakan pada Minggu (16/11/2025) itu Ari juga menyoroti persoalan korupsi di Indonesia yang tak kunjung surut. Menurutnya masalah ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Korupsi tidak hanya bentuk pelanggaran hukum negara, korupsi juga merupakan bentuk penyimpangan dari nilai-nilai moral yang diajarkan agama. 

Merespon hal tersebut, Ari menegaskan bahwa Muhammadiyah perlu ikut andil dalam menyelesaikan masalah tersebut, dengan memberikan rekomendasi kepada pemerintah sehingga menemukan solusi atas masalah tersebut. 


Posting Komentar

0 Komentar