SOLO - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menunjukkan peran aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen. Keterlibatan mahasiswa telah dimulai sejak tahap awal, mulai dari observasi sekolah yang akan diperiksa, pelaksanaan kegiatan, hingga penyusunan laporan dari masing-masing sekolah.
Salah satu penelitian yang melibatkan mahasiswa dilakukan oleh dosen Fisioterapi UMS Adnan Faris Naufal, S.Fis., M.Bmd., untuk mengembangkan sebuah prototipe alat ukur arkus kaki anak. Prototipe ini mendapatkan hibah dari Kemdikbudristek serta dukungan Lembaga Riset dan Inovasi UMS.
“Kegiatan penelitian ini juga menjadi bagian dari pembelajaran mahasiswa yang mengambil mata kuliah Physiotherapy Pediatric Primary School. Para mahasiswa ikut terlibat langsung dalam pengambilan data serta implementasi alat di sekolah-sekolah mitra,” kata Adnan, Kamis (4/12/2025).
Secara keseluruhan terdapat enam kelompok, masing-masing beranggotakan 9-10 mahasiswa. Setiap kelompok mendapatkan dua sekolah sebagai lokasi pemeriksaan.
Adnan menerangkan, mata kuliah Fisioterapi Pediatri Primary School merupakan mata kuliah yang mempelajari konsep dan prosedur dasar untuk melakukan screening postur di lingkungan sekolah. Kompetensi tersebut dinilai sangat relevan ketika diterapkan dalam masyarakat. Terlebih saat mahasiswa melakukan screening di 12 sekolah tingkat TK dan SD Aisyiyah/Muhammadiyah di wilayah Kartasura.
Nindita Khoirunnisa Nur Fadhila, salah satu mahasiswa peserta, menyampaikan bahwa dosen pembimbing memberikan dukungan penuh selama proses berlangsung.
“Sehingga kami merasa terbimbing. Tim yang terlibat juga bekerja sama dengan baik dan saling mendukung, sehingga kegiatan dapat berjalan lancar dari awal hingga akhir,” ungkapnya.
Salah satu rekannya Amanda Permata Putri menambahkan kesan usai mengikuti rangkaian pengembangan prototipe.
“Menurut kami, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian maupun penelitian dosen sangat penting. Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa dapat menambah pengetahuan sekaligus memperoleh pengalaman langsung di lapangan, terutama dalam konteks pemeriksaan atau intervensi pada anak sekolah,” katanya.
Dalam pelaksanaan di lapangan, setiap mahasiswa mendapatkan pembagian tugas sesuai kelompok. Misalnya, kelompok 3 melaksanakan pemeriksaan di TK Aisyiyah Gumpang dan SD Muhammadiyah 16 Karangasem. Sementara kelompok 1 yang diikuti Amanda bertugas di TK Aisyiyah Pucangan serta SDIT Muhammadiyah Al Kautsar.
Seluruh rangkaian kegiatan pengabdian berlangsung dengan baik melalui koordinasi yang dilakukan sejak awal. Pengalaman tersebut menjadi bekal berharga bagi mahasiswa untuk praktik profesi di masa mendatang.

0 Komentar