Ticker

6/recent/ticker-posts

MPR RI di UNS: Eddy Soeparno Tegaskan Transisi Energi Kunci Kemandirian Bangsa dan Kejar Target Ekonomi 8 Persen

Wakil MPR RI, Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H menghadiri acara MPR RI Goes To Campus yang digelar di UNS, Kamis (4/12/2025). Foto: Ist.

SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi tuan rumah kegiatan MPR RI Goes To Campus. Dengan mengambil tema “Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim”, kegiatan ini diselenggarakan di Auditorium GPH Haryo Mataram UNS, Kamis (4/12/2025). 

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H. dan disambut langsung oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, Internasionalisasi, dan Informasi UNS, Prof. Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D.

Dalam paparannya, Dr. Eddy Soeparno menyampaikan bahwa pada pemerintahan Prabowo-Gibran, Indonesia memiliki target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Akibatnya, permintaan energi akan meningkat. Untuk mempersiapkan permintaan ini, Indonesia harus meningkatkan pasokan energi namun tetap memperhatikan isu-isu lingkungan. 

Realisasi bauran energi terbarukan masih jauh dari target. Bauran energi terbarukan Indonesia saat ini masih berada di kisaran 14 persen, padahal untuk target di tahun 2025 ini adalah 23 persen. 

“Jika kita tidak mempercepat transisi energi, maka kita akan semakin tertinggal dibanding negara lain yang sudah lebih dulu beralih ke energi bersih,” ujar Dr. Eddy.

Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam ketahanan energi. Meskipun memiliki sumber daya energi terbarukan yang melimpah, seperti panas bumi, tenaga surya, dan angin, ketergantungan terhadap impor bahan bakar fosil masih tinggi. 

Ketahanan energi Indonesia saat ini tergolong rentan akibat tingginya volume impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Padahal, secara potensial Indonesia memiliki kemampuan untuk mencapai kemandirian energi nasional melalui percepatan transisi energi dengan mengoptimalkan berbagai sumber energi terbarukan yang tersedia di dalam negeri. 

Melihat kondisi ini, Dr. Eddy menegaskan bahwa ketahanan energi menjadi isu strategis yang harus segera pemerintah tangani untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi impor. 

“Ketahanan energi adalah kunci bagi kemandirian bangsa. Jika kita terus bergantung pada impor, maka kita akan selalu berada dalam posisi rentan terhadap gejolak global,” tegasnya.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, Internasionalisasi, dan Informasi UNS, Prof. Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc., Ph.D. mengucapkan selamat datang kepada Wakil Ketua MPR RI di UNS. Seminar kebangsaan ini sangat relevan dengan tantangan saat ini. 

UNS memiliki komitmen untuk menjadi kampus yang berkelanjutan serta terus memberikan kontribusi nyata dalam isu-isu keberlanjutan. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai langkah strategis di tingkat kelembagaan maupun akademik. Secara kelembagaan, UNS menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki Subdirektorat Green Campus dan Sustainable Development Goals (SDGs). 

Selain itu, UNS juga memiliki Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH), Pusat Studi Kebijakan dan Hukum Energi, serta Pusat Unggulan Iptek (PUI) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (TPEL) yang berfokus pada pengembangan riset dan inovasi energi masa depan. Berbagai unit tersebut menjalankan program-program strategis untuk mendukung pencapaian target kampus hijau dan transisi energi.

Di bidang pendidikan, UNS turut memperkuat kurikulum dengan menghadirkan Program Studi Ilmu Lingkungan serta mengintegrasikan materi tentang lingkungan dan keberlanjutan ke dalam sejumlah mata kuliah lintas program studi. 

Melalui upaya kelembagaan, riset, dan pengembangan akademik tersebut, UNS menegaskan komitmennya sebagai kampus yang aktif mendorong tercapainya pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, nasional, hingga global. 


Posting Komentar

0 Komentar