SOLO - Sebanyak 8 dosen Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), telah berpartisipasi dalam Bimbingan Teknis Training of Trainers (ToT) Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA). Kegiatan diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pelaksanaan
ToT dibagi menjadi dua gelombang, yang pertama berlangsung pada 5–10 Mei 2025
di Semarang dan gelombang kedua pada 14–19 Mei 2025 di Surabaya. Peserta
kegiatan ini terdiri dari berbagai kalangan profesional, guru, serta dosen dari
berbagai penjuru Indonesia.
Kegiatan
ini memiliki tujuan utama untuk mempersiapkan para calon fasilitator dengan
pemahaman mendalam terkait materi, metode pengajaran, dan kurikulum mata
pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) yang direncanakan untuk
diimplementasikan di sekolah-sekolah mulai tahun ajaran 2025/2026.
Adapun
kedelapan dosen dari prodi PTI UMS yang turut serta dalam kegiatan penting ini
adalah Jan Wantoro, Ph.D., Sukirman, Ph.D., Irma Yuliana, M.Eng., Ahmad
Chamsudin, M.Eng., Hardika Dwi Hermawan, M.Sc.ITE., Arif Setiawan, M.Eng.,
Aditya Nur Cahyo, M.Eng., dan Ryan Rizki Adhisa, M.Kom.
Menurut
salah satu peserta ToT, Irma Yuliana, M.Eng., penting untuk memberikan
penekanan tidak hanya pada aspek pemanfaatan teknologi, melainkan juga pada
pemahaman mendasar mengenai proses dan prinsip komputasi, termasuk Computational
Thinking (CT).
“Penekanannya
bukan hanya di pemanfaatan, tapi juga tahu prosesnya. Karena kalau semua hanya
mengandalkan prompt, nanti jadinya simsalabim tanpa tahu peliknya
proses,” ungkap Irma pada Rabu (14/5/2025).
Ia
memberikan contoh dalam ranah image processing, seperti enhancement
atau pencarian Region of Interest (ROI), di mana terdapat beragam
alternatif algoritma. Namun, tanpa pemahaman dasar, akan sulit untuk
mengidentifikasi algoritma yang digunakan oleh Kecerdasan Artifisial (AI) dan
implikasinya.
Hal
serupa juga berlaku dalam bidang videografi, yang melibatkan tahapan
pra-produksi, proses produksi, dan pasca-produksi.
“Sekarang,
dengan prompt saja bisa langsung jadi. Tapi lama-lama, akan sangat langka
orang yang benar-benar paham. Ini bisa menjadi ancaman, karena bangsa yang
tidak paham proses akan sangat mudah dipermainkan,” imbuhnya.
Setelah
menyelesaikan kegiatan ToT ini, para dosen PTI UMS akan segera mengambil
langkah selanjutnya, yaitu melakukan pengimbasan kepada guru-guru di wilayah
Solo Raya yang dijadwalkan mulai bulan Juni 2025. Kegiatan pengimbasan ini
merupakan bagian dari upaya mendukung kesiapan sekolah-sekolah dalam
mengimplementasikan pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial pada tahun
ajaran baru 2025/2026.
Lebih
lanjut, dalam agenda penutupan kegiatan ToT yang dihadiri langsung oleh Staf
Kemendikdasmen RI (9/5/2025), salah satu dosen PTI UMS, Hardika Dwi Hermawan,
S.Pd., M.Sc.ITE., berhasil meraih penghargaan sebagai Peserta Terbaik di
kelasnya dengan skor 95.82. Prestasi ini menjadi bukti keseriusan Prodi PTI UMS
dalam mempersiapkan tim terbaiknya.
Kepala
Program Studi PTI UMS, Arif Setiawan, M.Eng., menyambut positif langkah
strategis nasional ini dan menegaskan komitmen prodi yang dipimpinnya dalam
mendukung implementasi kurikulum baru.
“Prodi
PTI UMS selalu berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan
pendidikan informatika. Selain menjadi bagian dari jaringan Biro Bebras
Indonesia, kami juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan kegiatan strategis,
seperti ToT Koding dan Kecerdasan Artifisial ini. Harapannya, kompetensi yang
kami peroleh dapat segera ditransfer kepada guru-guru di wilayah Solo Raya
untuk mendukung implementasi kurikulum baru,” pungkas Arif.
0 comments:
Posting Komentar