Kamis, 15 Mei 2025

Sebanyak 8 dosen Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berpartisipasi dalam Bimbingan Teknis Training of Trainers (ToT) Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA). Foto: Ist.


SOLO - Sebanyak 8 dosen Program Studi Pendidikan Teknik Informatika (PTI), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), telah berpartisipasi dalam Bimbingan Teknis Training of Trainers (ToT) Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA). Kegiatan diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

 

Pelaksanaan ToT dibagi menjadi dua gelombang, yang pertama berlangsung pada 5–10 Mei 2025 di Semarang dan gelombang kedua pada 14–19 Mei 2025 di Surabaya. Peserta kegiatan ini terdiri dari berbagai kalangan profesional, guru, serta dosen dari berbagai penjuru Indonesia.

 

Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk mempersiapkan para calon fasilitator dengan pemahaman mendalam terkait materi, metode pengajaran, dan kurikulum mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) yang direncanakan untuk diimplementasikan di sekolah-sekolah mulai tahun ajaran 2025/2026.

 

Adapun kedelapan dosen dari prodi PTI UMS yang turut serta dalam kegiatan penting ini adalah Jan Wantoro, Ph.D., Sukirman, Ph.D., Irma Yuliana, M.Eng., Ahmad Chamsudin, M.Eng., Hardika Dwi Hermawan, M.Sc.ITE., Arif Setiawan, M.Eng., Aditya Nur Cahyo, M.Eng., dan Ryan Rizki Adhisa, M.Kom.

 

Menurut salah satu peserta ToT, Irma Yuliana, M.Eng., penting untuk memberikan penekanan tidak hanya pada aspek pemanfaatan teknologi, melainkan juga pada pemahaman mendasar mengenai proses dan prinsip komputasi, termasuk Computational Thinking (CT).

 

“Penekanannya bukan hanya di pemanfaatan, tapi juga tahu prosesnya. Karena kalau semua hanya mengandalkan prompt, nanti jadinya simsalabim tanpa tahu peliknya proses,” ungkap Irma pada Rabu (14/5/2025).

 

Ia memberikan contoh dalam ranah image processing, seperti enhancement atau pencarian Region of Interest (ROI), di mana terdapat beragam alternatif algoritma. Namun, tanpa pemahaman dasar, akan sulit untuk mengidentifikasi algoritma yang digunakan oleh Kecerdasan Artifisial (AI) dan implikasinya.

 

Hal serupa juga berlaku dalam bidang videografi, yang melibatkan tahapan pra-produksi, proses produksi, dan pasca-produksi.

“Sekarang, dengan prompt saja bisa langsung jadi. Tapi lama-lama, akan sangat langka orang yang benar-benar paham. Ini bisa menjadi ancaman, karena bangsa yang tidak paham proses akan sangat mudah dipermainkan,” imbuhnya.

 

Setelah menyelesaikan kegiatan ToT ini, para dosen PTI UMS akan segera mengambil langkah selanjutnya, yaitu melakukan pengimbasan kepada guru-guru di wilayah Solo Raya yang dijadwalkan mulai bulan Juni 2025. Kegiatan pengimbasan ini merupakan bagian dari upaya mendukung kesiapan sekolah-sekolah dalam mengimplementasikan pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial pada tahun ajaran baru 2025/2026.

 

Lebih lanjut, dalam agenda penutupan kegiatan ToT yang dihadiri langsung oleh Staf Kemendikdasmen RI (9/5/2025), salah satu dosen PTI UMS, Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.ITE., berhasil meraih penghargaan sebagai Peserta Terbaik di kelasnya dengan skor 95.82. Prestasi ini menjadi bukti keseriusan Prodi PTI UMS dalam mempersiapkan tim terbaiknya.

 

Kepala Program Studi PTI UMS, Arif Setiawan, M.Eng., menyambut positif langkah strategis nasional ini dan menegaskan komitmen prodi yang dipimpinnya dalam mendukung implementasi kurikulum baru.

 

“Prodi PTI UMS selalu berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan informatika. Selain menjadi bagian dari jaringan Biro Bebras Indonesia, kami juga aktif mengikuti berbagai pelatihan dan kegiatan strategis, seperti ToT Koding dan Kecerdasan Artifisial ini. Harapannya, kompetensi yang kami peroleh dapat segera ditransfer kepada guru-guru di wilayah Solo Raya untuk mendukung implementasi kurikulum baru,” pungkas Arif.

 

0 comments:

Posting Komentar