.jpeg)
Tim milik Polri itu
menjadi jawara pada putaran kedua final four karena tim ini tidak terkalahkan
dari tiga laga putaran kedua. Duel dua tim finalis musim lalu tersebut
sebenarnya tidak lagi menentukan. Sebab kedua tim, sebelumnya telah meraih
tiket menuju grand final yang akan digelar di GOR Amongrogo Yogyakarta, 11 Mei
2025 mendatang.
Faktor gengsi sepertinya
yang menjadikan cukup panasnya pertarungan di arena itu. Namun kedua tim tidak
menurunkan pemainnya secara penuh. Pemain asing kedua tim
hanya turun tentatif.
Ekspatriat Bhayangkara,
Kyle Elton Russell dan Leonardo Leyva Martinez, hanya turun sebagai tukang
servis. Demikian pula dengan legiun asing LavAni, Taylor Lee Sander dan Renan
Zanatta Buiatti.
Kendati lebih banyak
memainkan pemain-pemain domestik, namun rangkaian perburuan poin cukup
berlangsung panas. Unggul pada set pertama, 25-18, Bhayangkara tak mampu
mempertahankan dominasinya di set kedua. Set itu justru dimenangi LavAni,
25-12.
Perseteruan kian sengit
pada set ketiga, hingga Bhayangkara mengakhiri perlawanan tim milik Presiden RI
Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu dengan kemenangan 25-23. Set keempat pun
kembali dipetik Bhayangkara dengan keunggulan 25-19.
"Alhamdulillah,
kemampuan tim kedua menunjukkan performa yang terus meningkat, kendati kami
kalah 3-1," kata asisten pelatih LavAni, Erwin Rusni.
Mengenai keputusan
menurunkan tim tidak secara penuh, dia menyebut keputusan itu sesuai hasil
meeting.
"Keputusannya, semua
dikembalikan ke pelatih. Kami memang lebih konsentrasi ke grand final, karena
kami tak ingin para pemain utama mengalami cedera, seperti pengalaman tahun
lalu," tuturnya.
Di sisi lain, pelatih tim
Bhayangkara Reidel Toiran juga menyatakan lebih mementingkan pertandingan
puncak di GOR Amongoro Yogyakarta. Karena itu, dia memilih lebih banyak
menurunkan para pemain domestik.
"Masih ada waktu
seminggu untuk kita menyiapkan tim guna menghadapi laga grand final
nanti," pungkasnya.
0 Komentar