SOLO - Pengurus Daerah
Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Surakarta periode 2024-2029 segera tancap gas
setelah resmi dilantik. Sejumlah program kerja unggulan secepatnya akan
dikerjakan.
Ketua Umum Badan Pengurus
Harian MES Surakarta, Ibrahim Fatwa Wijaya, SE, MSc, PhD mengatakan, terdapat
lima bidang di MES Surakarta, yakni bidang organisasi, bidang usaha, bidang keuangan,
bidang ziswaf, serta bidang komunikasi, literasi, dan transformasi digital.
“Setelah ini, kami akan
berkoordinasi langsung di internal, kira-kira program kerja terdekat apa yang harus
segera dilaksanakan,” kata Ibrahim Fatwa Wijaya usai pelantikan Pengurus Daerah
MES Surakarta periode 2024-2029 di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung,
Sabtu (10/5/2025).
.jpeg)
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan para stakeholder MES untuk meminta dukungan terkait program kerja yang dapat disinergikan. Sebab setiap program kerja juga harus menuliskan mitra strategisnya.
“Dari situ kami akan
bergerak berkoordinasi meminta dukungan dari para stakeholder,” tuturnya.
Lebih jauh diungkapkan,
setiap bidang memiliki program kerja unggulan. Seperti bidang organisasi terdapat
program kerja The Apprentice, berupa kaderisasi kepemimpinan ekonomi syariah.
.jpeg)
Materi akan diisi oleh para
tokoh di Kota Solo, seperti Wali Kota Solo, Wakil Wali Kota Solo, Prof Bambang
Setiaji yang merupakan ketua MES lama, dan tokoh-tokoh hebat lainnya yang
memiliki kompetensi untuk dibagikan.
Kemudian untuk bidang
usaha, lanjutnya, MES Surakarta ingin memperkuat pelaku industri halal, baik mulai
dari sisi produksi, marketing dan manajerial. Caranya dengan memberikan
pelatihan-pelatihan bagi para pelaku industri halal.
Untuk bidang Ziswaf, MES
Surakarta tengah menghitung potensi zakat Ziswaf di Kota Solo. Bahkan jika
memungkinkan, pihaknya juga akan menginisiasi mengenai Perda tentang Ziswaf.
Misalnya untuk mendukung zakat, infaq, shodaqoh dapat mengentaskan kemiskinan
atau tidak.
“Untuk bidang keuangan,
kami ingin membuka klinik bisnis syariah. Masyarakat yang ingin bertanya mengenai
bisnis, keuangan dan pembiayaan syariah dapat ke sana,” ujarnya.
Kemudian untuk bidang literasi
publikasi, pihaknya ingin meningkatkan literasi halal lifestyle lewat berbagai
platform, seperti kunjungan ke kampus dan sekolah, serta media sosial.
Pihaknya juga menggagas
mengenai musala portabel. Sebab Solo sebagai kota event, selama ini belum ada
musala portable. Sehingga MES Surakarta berencana membuat musala portabel dari
mobil boks yang dimodifikasi.
Kepala Kantor Perwakilan
BI Solo Dwiyanto Cahyo Sumirat mengatakan, MES bisa menjadi motor pendorong
perekonomian di Soloraya. Pihaknya melihat semangat masyarakat di Soloraya untuk
menyalurkan zakat, infaq, shodaqoh dan mengembangkannya untuk membantu sektor
produktif sangat luar biasa.
“Kami dan MES siap
berkolaborasi, terutama dari sisi kami ingin mendorong program wakaf produktif.
Sehingga dana wakaf yang terkumpul bisa disalurkan untuk mendanai sektor
produktif UMKM, usaha mikro,” kata Dwiyanto Cahyo Sumirat.
Dengan demikian,
kontribusi pada pemulihan ekonomi Soloraya dapat lebih baik lagi. Bukan tak mungkin
nantinya juga akan disinergikan dengan program Pemkot Solo dan program nasional,
seperti terkait Koperasi Merah Putih, dan Makan Bergizi Gratis (MBG). Termasuk
juga dengan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).
0 Komentar