SOLO - Perguruan Tinggi
Muhammadiyah & 'Aisyiyah (PTMA) memiliki tantangan strategis untuk
mempertahankan bahkan meningkatkan kenaikan mahasiswa. Hal tersebut disampaikan
Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada saat mengisi
sambutan Upacara Pelantikan Wakil Rektor UMS masa bakti 2025-2029.
Ketua Majelis Diktilitbang
PP Muhammadiyah Prof. Dr. Bambang Setiaji, M.Si., membeberkan hasil olahan data
Diktilitbang PP Muhammadiyah. Dari tahun 2019-2023, tren mahasiswa nasional
naik dari 7 juta ke 9 juta. Perkiraan puncak mencapai angka 20 juta. Sedangkan
PTMA berkisar pada 640.000 mahasiswa seluruh PTMA.
"Kita tidak turun,
tapi yang lain bergerak lebih cepat. Kita harus hati-hati," ujar Bambang di
Auditorium Mohammad Djazman, Rabu (4/6/2025).
Pada tahun 2019,
persentase antara mahasiswa nasional dibandingkan dengan PTMA adalah sebesar
9%. Namun saat ini persentasenya adalah 7%. Dia khawatir akan menginjak angka
5% jika tidak ada perubahan yang strategis. Langkah strategis adalah langkah
mendasar yang merubah paradigma. Langkah paling strategis adalah langkah yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW, yaitu merubah masyarakat jahiliyah menjadi
knowledge based society.
Dia berpesan untuk menjadi
organisasi pembelajar dan berubah. Dia setuju dengan gerak Rektor UMS Prof. Dr.
Harun Joko Prayitno, yang memberikan kesempatan untuk memperkuat sumber daya
manusia seperti kesempatan untuk mengikuti konferensi dan menerbitkan jurnal
terindeks Scopus. "Saya minta UMS menjadi pelopor," kata Bambang.
Dia juga menggarisbawahi
merosotnya jumlah mahasiswa di beberapa program studi yang ia anggap sudah
kuno. Di sisi lain, prodi terkait dengan teknologi informasi mengalami kenaikan
yang cukup tinggi.
Ada 3 langkah yang ia
tawarkan yaitu Quantum, Quality, dan Quest. Quantum ia jelaskan dengan memiliki
cakrawala ke depan, tidak puas dengan yang ada. Quality dengan fokus pada
manajemen sumber daya manusia, manajemen kualitas, peningkatan sarana
prasarana, keuangan, dan manajemen konsumen. Quest dengan menggerakkan semua
komponen untuk belajar dan berubah agar unggul, kompeten, dan menjadi seorang
creator.
"Kita jangan
enak-enak, situasinya penuh perubahan dan kita harus terjun, jangan menjadi
penonton. Jaya terus UMS," pungkasnya.

0 Komentar