Rabu, 02 Juli 2025

Majelis Kesehatan Pengurus Cabang Aisyiyah Kartasura menggelar pelatihan dengan menggandeng akademisi UMS. Foto: Ist.


SOLO - Majelis Kesehatan Pengurus Cabang Aisyiyah Kartasura menggelar pelatihan dengan menggandeng akademisi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Kegiatan sebagai upaya meningkatkan peran kader kesehatan dalam deteksi dini dan penanganan kesehatan mental pada penderita penyakit kronis, 


Tema kegiatan mengangkat "Pelatihan Kader Aisyiyah dalam Upaya Screening dan Manajemen Kesehatan Mental pada Penyakit Kronis". Acara ini berlangsung di Ruang Kuliah (RUK) 1.2 FIK UMS.


Dosen UMS Keperawatan UMS Okti Sri Purwanti, S.Kep., Ns., M.Kep., Ns., mengungkapkan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang perwakilan pengurus ranting dan cabang Aisyiyah wilayah Kartasura, Nasyiatul Aisyiyah Kartasura, serta Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kartasura. Pelatihan ini merupakan kolaborasi antara Majelis Kesehatan Aisyiyah Kartasura, Puskesmas Kartasura, dosen-dosen dari UMS serta mahasiswa program studi Keperawatan dan Psikologi.


“Kegiatan ini diusung karena kecamatan Kartasura menjadi temuan Diabetes Melitus (DM) tertinggi di Kabupaten Sukoharjo. Diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit pernafasan kronis, dan kanker adalah empat fokus utama penyakit kronis menurut WHO (organisasi kesehatan dunia),” kata Okti Sri Purwanti melalui keterangan tertulis, Rabu (2/7/2025).


Menurutnya, sebagai organisasi yang besar, Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Kartasura memiliki potensi yang besar untuk turut serta menjadi pelopor pelopor kesehatan di bidang manajemen kesehatan mental pada penyakit kronis di Wilayah Kecamatan Kartasura. 


Majelis Kesehatan Pengurus Cabang Aisyiyah Kartasura menggelar pelatihan dengan menggandeng akademisi UMS. Foto: Ist.


“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Persyarikatan Aisyiyah tentang tugas pokok dan fungsi kader kesehatan, penyakit kronis, masalah dan teknik manajemen kesehatan mental, serta deteksi tingkat kesehatan mental,” tambahnya.


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dimulai tgl 13 Juli 2025 dan tgl 29 Juni 202., Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan registrasi peserta dan pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Selanjutnya, pelatihan berlanjut dengan pemaparan materi hingga pukul 15.00 WIB.


Materi pelatihan yang pertama yaitu tugas pokok dan fungsi kader kesehatan yang disampaikan oleh Sri Supami, S. KM. dari Puskesmas Kartasura. Pada materi kali ini, dibahas mengenai kemampuan yang harus dimiliki oleh kader kesehatan. 


Kemudian dilanjutkan dengan materi mengenai penyakit kronis meliputi hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, stroke, TBC, dan kanker yang disampaikan oleh Okti Sri Purwanti, S.Kep., Ns., M.Kep., Ns., Sp.Kep.M.B. dan Tanjung Anitasari Indah K., S.KM., M.Kes. Materi yang diberikan mulai dari pengertian, faktor risiko, tanda gejala, dampak, dan penatalaksanaannya. 


Materi yang ketiga dalam pelatihan ini adalah deteksi tingkat stres menggunakan DASS-21 yang kembali disampaikan oleh Okti Sri Purwanti. Pada sesi ketiga ini, peserta diajari tentang bagaimana cara mengisi kuesioner DASS-21 serta menginterpretasikan hasilnya. 


Setelah mendapatkan materi tentang deteksi tingkat stress dan ice breaking, materi dilanjutkan oleh Wisnu Sri Hertinjung, S.Psi., M.Psi., Psikolog. yaitu tentang manajemen gangguan mental meliputi strategi koping dan peran diri serta lingkungan dalam menjaga kesehatan mental. 


Kemudian sesi dilanjutkan dengan penyampaian materi Pelatihan Manajemen Mental menggunakan Teknik Relaksasi dan Brain Gym oleh Isnaini Herawati, S. Fic., Ftr., M. Sc., dan Kebutuhan Gizi untuk Mencegah Gangguan Mental oleh Endang Nur Widiyaningsih, SST., M.Si.Med.

    

Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Minggu, (29/6) berlangsung interaktif dengan peserta yang aktif bertanya dan berbagi pengalaman terkait materi yang disampaikan. Menurut salah satu peserta, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman kader dalam mendampingi masyarakat yang mengalami penyakit kronis dan gangguan mental.


Acara ditutup dengan harapan agar kader dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam program kesehatan di wilayah masing-masing, sekaligus memperkuat jejaring kolaborasi antara Aisyiyah, Puskesmas, dan akademisi UMS untuk peningkatan kesehatan masyarakat.

0 comments:

Posting Komentar