KLATEN – Sebanyak 17 mahasiswa program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dari 11 negara menjalani hari kedua kegiatan imersi budaya di Bayat, Klaten, Jawa Tengah.
Program yang digelar Lembaga Pengembangan dan Moderasi Beragama (LPMB) UMS bekerja sama dengan Pendidikan Nonformal (PNF) PCM Bayat ini dirancang selama empat hari untuk memperkenalkan tradisi serta kehidupan masyarakat Jawa secara langsung.
Pada hari kedua, para mahasiswa mengunjungi MIM Krakitan dan MTS Muhammadiyah Program Khusus. Mereka berinteraksi dengan siswa dan guru, serta memperkenalkan budaya dari negara asal masing-masing.
Abdella, mahasiswa asal Ethiopia mengungkapkan perasaannya. Ia sangat senang dengan kegiatan yang telah dia lalui selama di Bayat.
“Kegiatannya sangat menarik dan saya sangat menikmatinya,” ujarnya, Jumat (29/8/2025).
Selain itu, peserta mengikuti pelatihan membuat blangkon, salah satu busana tradisional Jawa. Aktivitas ini memberikan pengalaman praktik sekaligus pemahaman tentang makna simbolis dan nilai sejarah yang terkandung dalam blangkon.
Izza, mahasiswa asal Pakistan, mengaku terkesan dengan kegiatan tersebut. “Sungguh pengalaman budaya yang luar biasa melihat bagaimana sepotong kain sederhana dapat diubah menjadi sesuatu yang begitu bermakna dalam tradisi Jawa,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, UMS berharap imersi budaya dapat memperkuat pemahaman lintas budaya sekaligus memperkenalkan kekayaan tradisi Indonesia, khususnya budaya Jawa, kepada mahasiswa asing.
.jpeg)
0 Komentar