Ticker

6/recent/ticker-posts

Daur Ulang Limbah Jelantah, Mahasiswa Kesmas UMS Latih Siswa MTsM Waru-Baki Buat Lilin Aromaterapi

Sosialisasi dan pelatihan oleh tim pengabdian masyarakat HMP Kesmas UMS. Foto: Ist. 

SOLO - Tim Pengabdian Masyarakat dari Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta  (Kesmas UMS) melakukan sosialisasi dan pelatihan dalam upaya mengatasi permasalahan pengelolaan limbah minyak, khususnya limbah minyak jelantah yang dihasilkan dari rumah tangga. 

Kegiatan pengabdian ini bertemakan “ENCORE: Enriching Communities Revitalizing Lives”. Kegiatan ini ditujukan kepada siswa kelas 7-9 di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (MTsM) Waru-Baki yang berjumlah 100 siswa.

Rezania Asyfiradayati, SKM., MPH., selaku dosen pembimbing pengabdian, menjelaskan tujuan dari kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat bagi semua kalangan, khususnya pada siswa/siswi MTsM sebagai peningkatan softskill. 

“Selain itu dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menanamkan kepedulian terhadap lingkungan dalam pemanfaatan limbah minyak jelantah, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal pada masyarakat, harapannya semakin banyak kalangan dimulai dari siswa/siswi sekolah yang bisa memanfaatkan limbah sebagai potensi baik peningkatan softskill maupun ekonomi,” ujarnya, Rabu (15/10/2025).

Melihat permasalahan tersebut, tim pengabdian yang diketuai oleh Yusuf Rendy, mahasiswa semester 3, bersama mahasiswa bidang sosial masyarakat lainnya, menggagas program pelatihan pembuatan lilin aromaterapi yang berbahan dasar minyak jelantah. 

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi ganda serta mengurangi pencemaran lingkungan akibat dari limbah minyak jelantah. Lebih jauh, lilin aromaterapi juga memiliki potensi dipasarkan sehingga dapat menambah pendapatan para siswa MTsM  Waru-Baki.

Kegiatan pengabdian diawali dengan sambutan oleh Ketua Umum HMP Kesehatan Masyarakat, Kepala Sekolah MTsM  Waru-Baki, dan Rezania Asyfiradayati, SKM, M.P.H selaku dosen pembimbing dan pemateri pada kegiatan pengabdian ini. Kegiatan disambung dengan pengerjaan pre-test oleh para siswa yang dipandu oleh panitia. 

Pelaksanaan pre-test ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan siswa sebelum mendapatkan materi mengenai pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.

Selanjutnya, pemberian materi oleh Rezania Asyfiradayati, SKM, M.P.H., dosen mata kuliah Kesehatan Lingkungan, sekaligus pemateri pada kegiatan pengabdian ini. Isi dari materi yang dijelaskan seputar sejarah lilin, manfaat, alat dan bahan, fungsi, dampak minyak jelantah, serta cara pembuatan. Di tengah-tengah pemberian materi juga dikombinasikan dengan sesi tanya jawab.

Setelah materi selesai, kembali dilaksanakan post-test untuk mengukur apakah ada peningkatan pengetahuan mengenai pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.

Selanjutnya kegiatan pembuatan lilin dipandu langsung oleh panitia. Langkah pertama yang dilakukan adalah mendidihkan minyak jelantah yang telah dijernihkan menggunakan arang selama 24 jam, kemudian menuangkan bubuk Stearic Acid saat minyak mendidih. 

Setelah larut, memasukkan pewarna serta cairan aroma terapi dan dituangkan pada tempat yang telah disediakan. Langkah terakhir adalah memberi sumbu dan hiasan dengan menggunakan bunga-bunga yang telah dikeringkan. 

“Proses pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah ini sangat terbantu sekali dengan semangat para siswa, mulai dari pelaksanaan pre-test sampai pada proses pembuatan lilin aromaterapi,” kata Rezania. 

Rezania mengaku, kegiatan ini terlaksana berkat pendanaan dari Direktorat Kemahasiswaan dan Pengembangan Talenta-Inovasi UMS.

Diharapkan kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan para siswa dalam pemanfaatan limbah, khususnya minyak jelantah, agar lingkungan tetap terjaga dan dapat terlaksana pula program serupa pada masa yang akan datang.

Posting Komentar

0 Komentar