Ticker

6/recent/ticker-posts

Dietisien Angkatan Pertama UMS Resmi Disumpah, IPK Rata-rata 3,92

Momen penyematan selempang sebagai simbol pengukuhan kelulusan Profesi Dietisien. Foto: Ist. 

SOLO - Program studi Pendidikan Profesi Dietisien Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan sumpah Profesi Dietisien Angkatan I.  Prosesi  berlangsung dengan penuh khidmat pada Selasa (9/10/2025) lalu.

Pengambilan sumpah profesi diikuti sejumlah 39 mahasiswi yang telah dinyatakan lulus setelah menempuh 38 SKS yang terdiri dari praktek gizi klinik, gizi masyarakat, dan gizi institusi. Yang mengesankan, rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan mencapai 3,92. 

Ketua Program Pendidikan Profesi Dietisien, Dr. Dwi Sarbini, S.ST., S.Gz., M.Kes., RD., menyampaikan sebagai lulusan dapat menerapkan ilmu sesuai dengan firman Allah pada surah Abasa ayat 24 mengenai sumber pangan dengan memperhatikan bagaimana kandungan makanan tersebut.

“Tugas Dietisien bukan hanya teknis menghitung kalori dan gizi, tetapi juga mempunyai amanah yang besar terhadap moral dan spiritual untuk mengajak manusia memperhatikan makanannya secara halal, baik, berisi, dan penuh rasa syukur,” papar Sarbini melalui keterangan tertulis Humas UMS, Kamis (9/10/2025). 

Sarbini menegaskan kepada alumni bahwa prosesi sumpah bukan hanya sebagai rangkaian kelulusan pendidikan, namun juga sebagai ikrar moral dan spiritual. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab akademisi terhadap universitas dan pengabdian kepada masyarakat.

Selaras dengan sarbini, perwakilan DPD Persagi (Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Ahli Gizi Indonesia) Jawa Tengah Florentinus Nurtitus, SSIT, M Gizi, R.D., menyampaikan dalam sambutannya bahwa sumpah profesi merupakan permulaan dalam pengabdian. Sebagai tenaga kesehatan profesional, lulusan UMS harus mampu menghadapi tantangan di era modern dengan menjadi garda terdepan tenaga kesehatan.

“Ini adalah langkah awal dari sebuah perjalanan panjang pengabdian untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa melalui perbaikan gizi,” ungkap Florentinus.

Lebih lanjut, ia berpesan kepada lulusan dapat mengembangkan keilmuan serta  menjadi penghubung antara masyarakat dan kesehatan.

“Tetapi selain dari ini saya tolong untuk keilmuan yang didapat itu terus diingat dan dikembangkan, jangan sampai dilupakan,” ucapnya. 

Dalam kesempatan ini, Wakil rektor IV Prof. Dr. dr. EM Sutrisna, M.Kes., mengaku bangga atas pencapaian mahasiswa telah menyelesaikan pendidikan profesi dengan tepat waktu. Menurutnya, keberhasilan ini membuktikan komitmen UMS dalam menciptakan akademisi berdaya saing dan beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Profesi Dietisien di Indonesia saat ini, hanya terdapat sekitar sepuluh program studi dietisien, termasuk di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dengan demikian, para lulusan angkatan pertama Dietisien UMS memperkuat peran profesi Dietisien di masyarakat.

“Profesi Dietisien ini hanya 10 di Indonesia, artinya anda termasuk beruntung.Mungkin kalau di ranking seluruh Indonesia, profesi Dietisien belum sampai seribu,” ujar Sutrisna.

Hal ini menjadi peluang bagi para lulusan untuk siap menghadapi kondisi masyarakat dan berkiprah sebagai tenaga profesional dalam bidang gizi.

Tsania Izza Alfadila, mahasiswi lulusan terbaik mengungkapkan rasa syukur dan haru berkuliah setelah berhasil menuntaskan pendidikan profesi. Terpilih menjadi lulusan terbaik memberikan kesan tersendiri baginya. 

“Sempet ngerasa gak mampu juga buat ngerjain tugas-tugasnya, beban kuliahnya dan alhamdulillah bersyukur banget bisa menjadi lulusan terbaik. Tapi menurut aku semua teman-teman juga pastinya adalah lulusan terbaik. Karena sudah bisa menyelesaikan pendidikan profesi dietician ini selama satu tahun,” katanya.

Momen paling berkesan selama kuliah, Tsania menyebut masa praktik di rumah sakit merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Setelah lulus, ia berencana untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya sebagai Dietisien.

Sebagai angkatan pertama Program Profesi Dietisien UMS, ia juga berterima kasih atas pendampingan penuh dari pihak kampus selama proses pendidikan berlangsung.

“Selalu didampingi setiap langkah kita, semuanya full support juga dari semua tenaga pendidiknya, juga dari admin dan yang lainnya. Itu memang sangat-sangat membantu untuk kita yang masih angkatan pertama ini,” tutur Tsania. 

Posting Komentar

0 Komentar