HMP Fisioterapi UMS melakukan demonstrasi penggunaan alat-alat penunjang penanganan cedera. Foto: Ist.
SOLO – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar kegiatan bertajuk Latihan Sehat dan Aman: Edukasi Pencegahan Cedera Sprain dan Strain pada Pesilat di Perisai Diri Morodipan, Gonilan, Kartasura.
Ketua Panitia, M. Naufal Dzakiyarkan Thama, menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat Ormawa (PPO) yang diikuti sekitar 20 atlet pesilat Perisai Diri.
“Melalui program ini, mahasiswa Fisioterapi UMS berkomitmen mendukung kesehatan atlet dengan memberikan pengetahuan praktis terkait pencegahan dan penanganan cedera olahraga,” kata Naufal, Kamis (9/10/2025).
Respon positif datang dari pelatih Perisai Diri, Santi Hartati. Ia menyampaikan terima kasih atas kedatangan mahasiswa Fisioterapi UMS. Ia berharap materi yang disampaikan dan alat penunjang exercise yang diberikan dapat digunakan untuk mendukung kegiatan para pesilat.
“Sehingga mereka lebih siap dalam menghadapi risiko cedera,” tuturnya.
Acara yang telah terlaksana pada Rabu (17/9/2025) itu diawali dengan registrasi peserta. Setelah itu, anggota HMP Fisioterapi UMS memberikan materi edukasi mengenai pencegahan cedera sprain (keseleo) dan strain (tarikan otot). Edukasi ini bertujuan agar para pesilat dapat memahami langkah-langkah sederhana untuk mengurangi risiko cedera dalam latihan maupun pertandingan.
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan demonstrasi penggunaan alat-alat penunjang penanganan cedera. Mahasiswa Fisioterapi tidak hanya memperlihatkan cara penggunaan, tetapi juga mengajak peserta untuk langsung mempraktekkannya dengan pendampingan intensif.
Suasana kegiatan semakin hidup ketika sesi diskusi dibuka. Para peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sekaligus mempraktikkan teknik penggunaan alat. Banyak dari mereka tampak antusias dan mengaku baru mengetahui cara penanganan cedera yang benar.
“Ternyata cara penggunaan alat-alatnya mudah ya kak,” ungkap salah satu peserta dengan penuh semangat setelah mencoba langsung.
Tidak berhenti di sana, mahasiswa Fisioterapi juga memperkenalkan berbagai latihan pencegahan cedera seperti squat jump, lunges, plank, dan chest passing in single leg stance. Sebelum demonstrasi, mereka menjelaskan manfaat dari setiap gerakan sehingga peserta memahami tujuan dari latihan yang dilakukan.
Para pesilat kemudian diajak mempraktikkan gerakan bersama-sama. Kegiatan berlangsung hangat karena adanya interaksi aktif antara mahasiswa fisioterapi dan para atlet yang dengan antusias menirukan setiap gerakan.
Menjelang akhir acara, panitia membuka sesi tanya jawab. Para peserta diberi ruang untuk berbagi pengalaman terkait cedera yang pernah dialami. Diskusi ini sekaligus menjadi sarana untuk menghubungkan materi edukasi dengan kondisi nyata yang mereka hadapi.
Kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kesadaran pentingnya latihan sehat dan aman. Melalui edukasi, demonstrasi, dan praktik langsung, para pesilat diharapkan semakin paham cara menjaga kondisi fisik serta terhindar dari cedera sprain dan strain.
“Kegiatan ini sekaligus mempertegas komitmen UMS dalam mendukung pengembangan potensi mahasiswa sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat melalui program pengabdian yang aplikatif dan berkelanjutan,” pungkasnya.
0 Komentar