BEM UNS Solo memberikan penyuluhan bagi UMKM Desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri. Foto: Ist.
SOLO – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo memberikan penyuluhan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Desa Gebang, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.
Balai Desa Gebang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan bertema “Pemasaran Digital & Kemasan Cantik: Biar Brem & Dodol Wonogiri Naik Kelas!”. Acara ini menghadirkan Lutfi Auliarahman, S.M., M.M., dosen Digital Marketing UNS. Para peserta yang hadir pada pada Sabtu (8/11/2025) terdiri atas ibu-ibu PKK dan para pengrajin brem dari Desa Gebang.
Kegiatan merupakan bagian dari Program Mahasiswa Berdampak yang dilaksanakan oleh BEM UNS 2025. Program ini menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang didukung pendanaan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI. Para Mahasiswa serta Dosen UNS terlibat dalam merancang solusi nyata untuk masyarakat. Desa Gebang dipilih karena memiliki potensi ekonomi dari usaha brem, tempe, dan kacang mete yang menjadi komoditas lokal unggulan.
Ketua tim, Dr. Haris Nugroho, S.Pd., M.Or., menyampaikan kepada peserta bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi acara formal. Beliau menegaskan bahwa penyuluhan diharapkan dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. Beliau juga berharap para pengrajin dapat menerapkan ilmu pemasaran digital untuk meningkatkan pendapatan. Pesan tersebut mendapat sambutan positif dari seluruh peserta.
“Kami tidak datang untuk formalitas. Harapannya, penyuluhan ini memberi dampak berkelanjutan, khususnya bagi ibu-ibu PKK dan pengusaha brem Desa Gebang. Semoga ilmu hari ini bisa ikut mendongkrak perekonomian desa,” ujar Dr. Haris Nugroho.
Lutfi memulai materi dengan perumpamaan sederhana mengenai usaha. Beliau menjelaskan bahwa pemasaran membutuhkan langkah aktif. Beliau menekankan bahwa menunggu pembeli tidak cukup untuk mengembangkan usaha. Perumpamaan tersebut membuat peserta tersenyum dan memahami konsep pemasaran dengan lebih mudah.
“Jodoh itu dicari, bukan ditunggu. Sama halnya dengan usaha. Kalau produk hanya dibiarkan, pembeli juga ikut menunggu. Kita harus mengenalkan produk kita,” ungkapnya.
Materi kian mendalam dengan membahas pentingnya kemasan produk. Lutfi menjelaskan bahwa kemasan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pembeli. Beliau menyampaikan bahwa perbaikan kemasan tidak selalu membutuhkan biaya besar. Stiker sederhana dengan identitas produk sudah dapat memberikan nilai tambah pada tampilan barang. Penjelasan ini memberi pemahaman baru bagi pengrajin brem yang selama ini mengandalkan kemasan seadanya.
“Stiker yang memuat nama merek, nomor WA, dan tanggal kadaluwarsa saja sudah bisa mengubah kesan produk,” jelas Lutfi.
Memasuki materi pemasaran digital, peserta tampak semakin antusias. Mereka bertanya tentang penggunaan WhatsApp Business untuk pelanggan. Beberapa peserta tertarik mempelajari promosi lewat Facebook dan Tiktok Affiliate. Lutfi menjelaskan langkah sederhana untuk memulai pemasaran digital dari rumah. Ia menekankan bahwa media sosial dapat menjadi sarana penting untuk memperluas jangkauan pembeli.
Pada sesi penyuluhan ini, peserta terlihat serius mengikuti pemaparan materi. Mereka mencatat penjelasan yang diberikan narasumber dan mengajukan berbagai pertanyaan. Sebagian peserta awalnya belum pernah mengenal konsep pemasaran digital sehingga rasa ingin tahu mereka sangat tinggi. Kondisi ini menunjukkan adanya semangat belajar yang besar dari masyarakat.
Dr. Haris Nugroho menambahkan bahwa pendampingan UMKM tidak berhenti pada satu kegiatan. Beliau menjelaskan bahwa tim akan terus membuka komunikasi dengan pengusaha desa. Beliau berharap UMKM Desa Gebang mampu berkembang lebih cepat melalui pengetahuan digital yang baru mereka peroleh. Beliau juga berharap kegiatan ini dapat mendorong peningkatan kualitas ekonomi desa.
“Kami ingin masyarakat bisa melihat peluang baru. Kalau pemasaran digital berjalan, bukan hanya penjualan naik, tapi ekonomi desa ikut tumbuh,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini selaras dengan misi kampus. Warga kampus UNS, termasuk mahasiswa, akan terus hadir secara langsung di tengah masyarakat. Beliau menegaskan bahwa ilmu yang diperoleh di kampus harus kembali bermanfaat untuk warga. Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa menjadi wujud nyata Tridarma Perguruan Tinggi.
Melalui penyuluhan ini, masyarakat Desa Gebang kini memiliki pemahaman baru terkait strategi pemasaran digital. Pengetahuan tersebut diharapkan mampu membantu pelaku UMKM dalam memperluas pasar. Kesadaran akan pentingnya kemasan modern juga membuka peluang peningkatan kualitas produk. Kegiatan ini memperlihatkan bahwa langkah kecil dapat memberikan dampak besar bagi penguatan ekonomi desa.
Kolaborasi antara BEM UNS, dosen, dan masyarakat Desa Gebang menunjukkan komitmen kampus terhadap pemberdayaan lokal. Dengan adanya pengetahuan baru ini, UMKM desa diharapkan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Program Mahasiswa Berdampak menjadi bukti bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan bagi masyarakat. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari pengembangan UMKM yang lebih modern dan berkelanjutan di masa mendatang.
Kegiatan ini secara langsung mendukung Sustainable Development Goals (SDG) 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Program ini memperkuat kapasitas UMKM Desa Gebang melalui peningkatan keterampilan pemasaran digital. Upaya ini mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat desa.
Pendampingan tersebut juga membantu membuka peluang kerja yang lebih produktif bagi wirausahawan lokal. Kegiatan ini ikut mendorong kewirausahaan dan kreativitas dalam usaha mikro desa. Akses terhadap strategi pemasaran digital juga mendukung proses formalisasi usaha kecil. Upaya tersebut sejalan dengan target SDG 8 yang menekankan penguatan UMKM lokal. Program ini memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat desa.
Selain itu, program ini juga mendukung SDG 4 Pendidikan yang Berkualitas, menitikberatkan pada bagaimana keilmuan yang ditanamkan di kampus, berdampak besar untuk masyarakat.

0 Komentar