Ticker

6/recent/ticker-posts

Mewujudkan Safe Campus: Satgas PPK UNS Paparkan Strategi Kenali Pola dan Titik Rawan Kekerasan di Lingkungan Kampus

Satgas PPK UNS Solo menyelenggarakan seminar bertajuk “Mewujudkan Kampus Aman Bebas dari Kekerasan: Strategi dan Tantangan”. Foto: Ist.  

SOLO - Kekerasan di lingkungan kampus merupakan masalah serius yang dapat menghambat proses belajar, mengganggu kesehatan mental, serta menggerus rasa aman seluruh sivitas akademika. 

Beragam bentuk kekerasan dapat ditemukan seperti perundungan, pelecehan, hingga kekerasan fisik maupun verbal, di antaranya dilakukan secara terbuka, namun tidak jarang dilakukan secara tersembunyi. Lingkungan yang seharusnya menjadi ruang tumbuh, berekspresi, dan mengembangkan potensi justru dapat berubah menjadi sumber tekanan bila budaya kekerasan dibiarkan. 

Institusi pendidikan perlu memperkuat sistem pencegahan, membangun budaya saling menghargai, serta memastikan adanya mekanisme pelaporan dan perlindungan yang tegas agar kampus benar-benar menjadi tempat yang aman, inklusif, dan mendukung perkembangan setiap individu.

Sejalan dengan kondisi tersebut, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyelenggarakan seminar bertajuk “Mewujudkan Kampus Aman Bebas dari Kekerasan: Strategi dan Tantangan”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (13/11/2025) di Aula Gedung C Lt. 5 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNS ini dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan pimpinan, dosen, mahasiswa, dan mitra kampus serta pengelola kos disekitar kampus. 

Kegiatan diawali dengan penyampaian laporan oleh Evie Kusumawaty Sardjana, S.Sos., M.A.P. selaku Ketua Pelaksana yang menyampaikan harapan seminar ini menjadi langkah perubahan budaya di UNS sehingga seluruh warga kampus merasa aman dan terlindungi dari segala bentuk kekerasan.

Dalam seminar tersebut, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si., Ketua Satgas PPK UNS memaparkan  “Safe Campus Starts Here: Kenali Polanya Cegah Kekerasannya”. Ia mendorong partisipasi  warga kampus  untuk menjadi pelopor dalam melakukan pencegahan terjadinya kekerasan di lingkungan UNS. 

“Pencegahan dimulai dari kesadaran kita masing-masing untuk mengenali pola dan tanda-tanda kekerasan, serta berani melaporkan,” ujarnya.

Prof. Ismi juga memberikan gambaran kasus kekerasan yang sering terjadi  kepada warga kampus. 

Memperkuat paparan tersebut, Dr. Warsino, S.H., M.H dari Polresta Surakarta menyampaikan “Strategi Menguak Kekerasan Berbasis ICT”. Ia menyampaikan bagaimana upaya mengungkap modus-modus kejahatan digital yang marak terjadi dan langkah-langkah pencegahannya. 

“Dunia digital seringkali dimanfaatkan pelaku untuk melakukan kekerasan verbal, penghinaan, perundungan, hingga pelecehan. Masyarakat kampus harus waspada dan memahami bagaimana melindungi diri serta langkah hukum yang dapat ditempuh jika menjadi korban,” jelas Dr. Warsino.

Tak kalah menarik, Dr. Irwan Susanto, S.Si., DEA., Volunteer Satgas PPK UNS, memaparkan analisis mendalam tentang “Mengenali Titik-Titik Rawan Terjadinya Kekerasan”. Ia memetakan lokasi dan situasi yang berpotensi rawan di lingkungan kampus, sehingga dapat menjadi perhatian bersama untuk pengawasan dan pencegahan yang lebih efektif.

Paparan tersebut memberikan gambaran rinci tentang bagaimana kekerasan terjadi, mengapa, dan apa yang harus dilakukan, utamanya oleh warga kampus dan sekitarnya. Menariknya materi, terlihat dari sesi diskusi yang berlangsung interaktif, menandakan tingginya kepedulian peserta terhadap isu kekerasan. Para peserta yang terdiri dari Dekan, Kaprodi, perwakilan organisasi mahasiswa, satpam, dan pengelola kos terlihat aktif menyampaikan pertanyaan dan berbagi pengalaman.

“Mewujudkan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan merupakan tanggung jawab bersama. Pada kegiatan seminar ini sengaja dikumpulkan semua unsur dari pimpinan Universitas, Fakultas, Prodi, Mahasiswa dan mitra kampus, tenaga pengamanan kampus serta pengelola kos. Untuk mewujudkan kampus yang aman terbebas dari kekerasan memerlukan kerja sama dari semua pihak, maka mari kita wujudkan bersama dengan kolaborasi nyata,” ujar Prof Ismi.

Kegiatan ini mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan misi UNS, khususnya pada SDG keempat Pendidikan yang Berkualitas, SDG keenambelas Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, serta SDG ketujuhbelas Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Hal ini juga sejalan dengan komitmen pimpinan yang disampaikan oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si yang  memberikan apresiasi kepada Satgas PPK UNS atas terselenggaranya seminar. 

“Semoga kegiatan ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga menjadi tonggak lahirnya langkah-langkah strategis yang nyata untuk membangun kampus yang benar-benar aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh Warga Kampus” pungkasnya.

 

Posting Komentar

0 Komentar