SOLO - Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan Investalk 2025 pada Selasa (25/11/2025) di Auditorium Moh. Djazman Kampus 1 UMS. Mengusung tema “Discover Your Future: Exploring Career Opportunities in the Capital Market”, agenda ini berbicara mengenai prospek karir di industri keuangan, khususnya di pasar modal yang kini terus berkembang mengikuti dinamika global.
Ketua Umum KSPM UMS, Wahyudi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk berjejaring dengan para profesional industri.
“Kami ingin teman-teman menyadari bahwa masa depan itu harus direncanakan. Investasi bukan sekadar soal uang, tapi soal menyiapkan masa depan yang lebih aman dan terarah,” ujarnya, Jumat (28/11/2025).
Selain itu, KSPM UMS juga memperkenalkan berbagai program edukatif yang akan terus digelar ke depan seperti sekolah pasar modal, kelas saham berkala, hingga challenge simulasi trading.
Acara ini menghadirkan dua narasumber yang sudah lama berkecimpung dalam dunia investasi dan pasar modal. Ari Seta Kurniawan, Deputi Kepala Wilayah Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (KP BEI) Jawa Tengah 2, membuka diskusi dengan memaparkan perkembangan pasar modal Indonesia mulai dari peran Bursa Efek Indonesia sebagai fasilitator perdagangan, pembuat regulasi, hingga upaya menjaga likuiditas dan menciptakan instrumen baru.
Ari juga menjelaskan bagaimana digitalisasi melalui layanan seperti IDX Mobile mendorong peningkatan inklusi keuangan dan mempermudah akses bagi investor muda.
Ia menekankan bahwa ekosistem pasar modal melibatkan berbagai lembaga seperti sekuritas, manajer investasi, kustodian, hingga profesi penunjang, sehingga kebutuhan SDM di sektor ini akan terus meningkat.
“Pasar modal bukan hanya soal angka, tapi soal bagaimana kepercayaan publik dibangun. Di sini profesional muda punya peran besar untuk membawa ekosistem ini semakin inklusif,” tutur Ari.
Sementara itu, Alif Rahman Aviecin selaku Senior Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas berbagi pengalaman menarik mengenai perjalanan karirnya.
Ia menjelaskan tugas-tugas seorang investment specialist, mulai dari memfasilitasi transaksi harian, memberikan edukasi investor, hingga menjalankan fungsi brokerage dan market making yang membantu menjaga likuiditas pasar.
Alif juga menampilkan gambaran perkembangan transaksi pasar modal, termasuk kontribusi sekuritas terhadap frekuensi perdagangan yang terus meningkat.
Tidak hanya bicara teori, ia memberikan berbagai langkah praktis yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mulai membangun karier seperti mengikuti sertifikasi pasar modal, aktif di komunitas investasi, memperkuat portofolio, hingga membangun branding profesional di media sosial.
“Gaji besar itu bukan hal mustahil di pasar modal. Tapi semuanya tetap kembali pada skill yang kalian siapkan dari sekarang,” ujarnya.
Acara itu berlangsung hangat dan interaktif. Terlihat banyak mahasiswa yang antusias bertanya soal peluang magang, sertifikasi pendukung, rutinitas kerja di perusahaan sekuritas, hingga cara mengelola investasi pribadi tanpa terjebak risiko tinggi.

0 Komentar