SOLO – Laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menegaskan posisinya sebagai laboratorium rujukan bagi berbagai perguruan tinggi yang membutuhkan fasilitas praktikum teknik material.
Dengan kelengkapan alat uji dan standar operasional yang mumpuni, laboratorium ini menjadi salah satu pusat pembelajaran teknik yang banyak dipilih kampus lain untuk menunjang kegiatan akademik mahasiswanya.
Laboratorium Teknik Mesin UMS yang berlokasi di Gedung H Kampus 2 dikenal memiliki perangkat pengujian material yang lengkap, mulai dari mesin uji tarik, uji impak, metalografi, hingga fasilitas Non Destructive Test (NDT). Kondisi ini membuat UMS kerap menjadi destinasi praktikum bagi kampus-kampus yang masih memiliki keterbatasan peralatan.
“Dua hari yang lalu kami baru saja menerima tamu dari mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu Blora,” kata Laboran Teknik Mesin UMS, Mohammad Salman Al Farisi, S.Pd, Jumat (28/11/2025).
Kegiatan yang telah berlangsung pada 26–27 November 2025, tambah Salman, menjadi salah satu agenda terbaru yang menambah daftar kerja sama laboratorium Teknik Mesin UMS dengan kampus lain.
Salman menerangkan, selama dua hari pelaksanaan, mahasiswa semester tiga STTR Cepu mengikuti rangkaian praktikum metalurgi di Laboratorium Teknik Mesin UMS. Total 65 mahasiswa terlibat dalam kegiatan, terdiri dari 40 mahasiswa pada hari pertama dan 25 mahasiswa pada hari kedua. Praktikum tersebut mencakup lima jenis pengujian material yang menjadi dasar pemahaman teknik metalurgi.
“Mahasiswa melaksanakan uji tarik, uji metalografi, NDT, uji impak, dan uji kekerasan. Semua menggunakan fasilitas laboratorium UMS,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi yang terus diperluas oleh Program Studi Teknik Mesin UMS. Melalui dukungan fasilitas dan tenaga laboratorium yang berpengalaman, UMS membuka peluang kerja sama bagi perguruan tinggi lain.
“Kegiatan ini tidak hanya mendukung pembelajaran mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan antarlembaga pendidikan teknik,” kata Mohammad Salman Al Farisi.
Selama praktikum berlangsung, mahasiswa STTR juga mendapatkan penjelasan langsung mengenai prosedur pengujian material dan pemanfaatan alat uji sesuai standar industri. Pendampingan ini membuat kegiatan praktikum berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
“Kami berharap kolaborasi semacam ini dapat terus diperluas. Laboratorium Teknik Mesin UMS tidak hanya berperan sebagai tempat praktikum, tetapi juga sebagai penghubung untuk membangun jejaring akademik yang lebih kuat,” pungkas Mohammad Salman Al Farisi.
Dengan fasilitas lengkap dan pelayanan akademik yang profesional, UMS berkomitmen menjadikan Laboratorium Teknik Mesin sebagai rujukan nasional bagi kampus-kampus yang membutuhkan dukungan praktikum teknik material.

0 Komentar