SOLO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menerima kunjungan peserta Leadership Training bagi Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) Angkatan XI, Sabtu (22/11/2025). Kegiatan berlangsung di Ruang Sidang BPH Gedung Induk Siti Walidah UMS.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini menjadi bagian penting dalam penguatan tata kelola, peningkatan kapasitas pimpinan PTMA, serta konsolidasi pengembangan perguruan tinggi Muhammadiyah secara nasional.
Kunjungan diikuti jajaran pimpinan dari berbagai PTMA, mulai dari UM Magelang, UM Banjarmasin, UM Yogyakarta, UM Bintuni, STT M AR Fachrudin Bojonegoro, UM Palangkaraya, UM Purworejo, hingga UM Kalimantan Timur. Kehadiran para pimpinan dari berbagai wilayah, mulai dari Jawa hingga Kalimantan dan Papua ini menunjukkan luasnya jejaring PTMA dan besarnya harapan terhadap penguatan tata kelola pendidikan tinggi Muhammadiyah.
Wakil Rektor II UMS, Prof. Dr. Muhammad Da’i, S.Si., M.Si., Apt., menyampaikan ucapan selamat datang sekaligus menegaskan komitmen UMS untuk terus berbagi praktik baik dalam pengelolaan perguruan tinggi. “UMS tahun ini berusia 67 tahun, sebuah usia yang menandakan kedewasaan institusi. Apa yang UMS capai hari ini tidak lepas dari perjalanan panjang, jatuh bangun, dan komitmen menjaga kualitas,” ujarnya dalam sambutan.
Da’i menjelaskan bahwa keberlanjutan institusi menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Ia menegaskan bahwa integritas, profesionalitas, dan soliditas adalah fondasi yang harus dijaga oleh setiap PTMA. “Kalau kredibilitas dan integritas runtuh, masyarakat tidak akan menitipkan putra-putrinya kepada kita. Kepercayaan itu harus dijaga,” katanya.
Dalam paparannya, ia juga menguraikan sejumlah pengalaman UMS dalam pengembangan program studi, peningkatan mutu layanan, hingga strategi menarik minat mahasiswa baru. Ia mencontohkan beberapa prodi yang dahulu hampir tutup, namun mampu kembali bangkit karena penguatan manajemen dan konsistensi peningkatan kualitas. Selain itu, ia menyoroti pentingnya inovasi, seperti pembukaan Program Studi Bisnis Digital, Sistem Informasi, dan Artificial Intelligence, yang terbukti diminati generasi baru.
Kegiatan Leadership Training Angkatan XI ini juga membahas lima agenda utama Diktilitbang Muhammadiyah, yaitu: internasionalisasi AIK, penguatan sistem penjaminan mutu, pengembangan SDM dan regenerasi kepemimpinan, strategi marketing dan branding untuk penerimaan mahasiswa baru, serta penguatan kolaborasi dan kerja sama internasional. UMS menjadi salah satu rujukan PTMA karena rekam jejaknya dalam pengembangan mutu, pembinaan PTMA lain, hingga keberhasilan dalam menghasilkan pimpinan perguruan tinggi di berbagai wilayah.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bendahara II Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag., menyampaikan apresiasi terhadap kesiapan UMS yang sejak angkatan pertama selalu mendukung pelaksanaan Leadership Training. Ia menegaskan bahwa UMS memiliki peran besar dalam peningkatan kapasitas PTMA. “Sejak awal program ini dirintis, UMS selalu menjadi tempat strategis untuk bertukar pengalaman. Banyak PTMA yang berkembang karena pembinaan totalitas dari UMS,” ungkapnya.
Sutrisno juga menyoroti peran UMS dalam pengembangan SDM PTMA, termasuk pengiriman dosen ke luar negeri, pendampingan akreditasi, penguatan sistem mutu, hingga kolaborasi pada program nasional. Ia menyebut UMS sebagai contoh perguruan tinggi yang konsisten menjaga tradisi kualitas dan komitmen pada dakwah pendidikan Muhammadiyah.
Melalui kegiatan ini, UMS menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat referensi pengembangan pendidikan tinggi Muhammadiyah. Kolaborasi antar pimpinan PTMA diharapkan dapat memperkuat ekosistem pendidikan Muhammadiyah serta mendorong hadirnya perguruan tinggi yang unggul, terpercaya, dan berkontribusi bagi bangsa.

0 Komentar