Jumat, 16 Mei 2025

Talk Show Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kembali digelar pada Jumat (16/5/2025). Foto: Ist.


SOLO – Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo kembali menggelar Talk Show pada Jumat (16/5/2025) di Ballroom Gedung Ki Hadjar Dewantara Tower UNS. Edisi kali ini mengangkat topik krusial mengenai “Strategi Pendidikan dalam Menyiapkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045”.

 

Forum strategis ini mempertemukan para guru besar, akademisi, serta pemangku kebijakan untuk bertukar pandangan tentang arah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Dua narasumber utama hadir dalam acara ini, yaitu Direktur Jenderal Direktorat Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG) Kemendikdasmen RI, Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., dan Ketua Komisi D Dewan Profesor Universitas Diponegoro (Undip), Prof. Ir. Vitus Dwi Y. B. I., MS., M.Sc., Ph.D., IPU. Acara dipandu oleh Prof. Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D.

 

Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Dewan Profesor UNS tengah menyusun buku yang berisi gagasan para guru besar terkait peran strategis pendidikan tinggi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Buku ini akan menyoroti empat topik utama: pentingnya pendidikan karakter, penyiapan SDM dengan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas, penguasaan kompetensi diri termasuk menulis karya ilmiah, serta pelestarian kearifan lokal di era globalisasi. Beliau menekankan perlunya pendidikan tinggi mendorong multidisiplin ilmu dan kolaborasi lintas sektor.

 

“Pada bagian buku ini kami juga bicara bagaimana penyiapan SDM unggul melalui sistem pendidikan yang baik. Kreativitas, pemikiran kritis, dan kolaborasi merupakan ciri bagaimana pendidikan masa depan harus dipersiapkan,” jelas Prof. Suranto.

 

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset UNS, Prof. Dr. Fitria Rahmawati, S.Si., M.Si., secara resmi membuka acara ini. Beliau menegaskan peran vital pendidikan tinggi dalam menyiapkan generasi masa depan yang cerdas, adaptif, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing global. Beliau berharap forum ini menghasilkan gagasan progresif sebagai rujukan bagi pemangku kepentingan di berbagai tingkatan.

 

“Talkshow Dewan Profesor UNS merupakan kontribusi nyata dari guru besar UNS untuk meningkatkan kualitas SDM dari negara kita tercinta. Kami percaya forum ini akan menghasilkan gagasan progresif yang mampu menjadi inspirasi sekaligus panduan bagi para pemangku kepentingan dalam rangka menyiapkan generasi unggul bangsa di masa depan,” kata Prof. Fitria.

 

Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd., memaparkan arah kebijakan strategis pendidikan nasional dalam RPJPN 2025-2045 dan RPJMN 2025-2029. Kebijakan tersebut meliputi percepatan wajib belajar 13 tahun, peningkatan kualitas pengajaran, penguatan pendidikan pesantren, serta pengembangan pendidikan tinggi berbasis STEAM. Beliau juga menyoroti pentingnya revitalisasi sekolah dan madrasah, peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui pendidikan vokasi, serta pengembangan manajemen talenta nasional.

 

“Muatan arah kebijakan pembangunan pendidikan dalam peta jalan pendidikan Indonesia tahun 2025-2045 mencakup percepatan wajib belajar 13 tahun, penguatan sistem tata kelola pendidikan, pemerataan akses pendidikan tinggi berkualitas dan pengembangan STEAM, peningkatan kualitas pengajaran, pemenuhan layanan pendidikan pesantren dan pendidikan keagamaan yang berkualitas, peningkatan produktivitas, daya saing, dan kemampuan kerja, serta penguatan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan berkualitas,” terang Prof. Nunuk.

 

Lebih lanjut, Prof. Nunuk menyampaikan program unggulan pemerintah untuk mengatasi ketimpangan akses dan kualitas pendidikan, seperti Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang mencakup makan bergizi gratis dan sekolah rakyat. Strategi super prioritas juga terus digencarkan, termasuk penguatan anggaran pendidikan minimal 20 persen dari APBN, peningkatan partisipasi pendidikan tinggi, dan restrukturisasi sistem pengelolaan guru.

 

Sementara itu, Prof. Ir. Vitus Dwi Y. B. I., M.S., M.Sc., Ph.D., IPU., menekankan peran strategis universitas dalam menyiapkan SDM unggul. Beliau menyatakan bahwa pendidikan tinggi harus menjadi episentrum lahirnya SDM yang berdaya saing global melalui pengembangan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja masa depan. Sinergi antara universitas, pemerintah, dan industri juga dinilai penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang inovatif dan adaptif.

 

Prof. Vitus juga menyoroti pentingnya strategi implementasi kebijakan pendidikan tinggi yang jelas dalam menghadapi tantangan disrupsi digital, bonus demografi, dan globalisasi. Transformasi kurikulum, sistem pengajaran, dan pengembangan talenta mahasiswa menjadi kunci agar SDM Indonesia tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh karakter, kreatif, inovatif, serta memiliki kompetensi global.

“Universitas sebagai pilar SDM berperan sebagai pencetak lulusan yang kompeten, inovasi dan penelitian untuk kemajuan, pusat pengembangan ilmu dan teknologi, serta kualitas pendidikan yang lebih baik,” tutur Prof. Vitus.

 

Talk show yang berlangsung interaktif ini juga diisi dengan sesi diskusi antara narasumber dan peserta yang terdiri dari guru besar UNS, dosen, mahasiswa, serta perwakilan dinas pendidikan. Diskusi berjalan dinamis dengan berbagai pertanyaan kritis mengenai penguatan pendidikan nasional dan peran pendidikan tinggi dalam pengembangan talenta. Forum ini menunjukkan komitmen Dewan Profesor UNS dalam merumuskan strategi pembangunan SDM unggul yang diharapkan mampu menjawab tantangan masa depan dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, sejalan dengan SDGs keempat, Pendidikan yang Berkualitas.

 

0 comments:

Posting Komentar