Ticker

6/recent/ticker-posts

Kajian Tafsir Online UMS: Kupas Tuntas Pesan Ketuhanan dalam Surah Al-Mursalat

Kajian tafsir online Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) oleh Dr. Ainur Rha’in, S.Th.I, M.Th. Foto: Ist. 

SOLO  – Kajian tafsir online Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali digelar dengan pembahasan Surah Al-Mursalat ayat 1–28 yang disampaikan oleh Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMS, Dr. Ainur Rha’in, S.Th.I, M.Th. Kajian ini mengupas makna sumpah Allah, peran malaikat, hingga janji pasti tentang datangnya hari kiamat.

Dalam pemaparannya, Ainur menjelaskan bahwa pada ayat 1–5, Allah bersumpah demi para malaikat, asmaul husna yang mulia, dan makhluk ciptaan-Nya. Kata Al-Mursalat diartikan sebagai malaikat yang diutus untuk menyebarkan kebaikan dan kemakrufan. Sementara istilah Falfariqat, salah satu kata dalam surat Al-Mursalat, menggambarkan malaikat yang membedakan antara kebenaran dan kebatilan.

“Al-Mursalat juga bisa dimaknai sebagai manusia yang senantiasa menyebarkan kebaikan dan kebermanfaatan di muka bumi,” jelasnya, Kamis (9/10/2025). 

Ayat ke-7, lanjut Ainur, menegaskan bahwa janji Allah tentang datangnya hari kiamat adalah sesuatu yang pasti terjadi. Hal ini diperkuat oleh ayat 8 –11 yang menggambarkan tanda-tanda dahsyat menjelang kiamat, di mana alam semesta mengalami kehancuran besar sebagai awal mula Hari Pembalasan.

Dalam pembahasan ayat 12 –15, Ainur menyampaikan bahwa azab bagi orang-orang kafir tidak langsung diturunkan di dunia, tetapi akan diberikan pada hari keputusan kelak.

“Maka celakalah mereka para pendusta,” katanya, mengutip isi ayat sebagai bentuk peringatan bagi manusia agar tidak mengingkari kebenaran wahyu.

Pada ayat 16 –19, kajian ini menyoroti kisah kehancuran umat-umat terdahulu yang menolak risalah dan tidak mempercayai Hari Kebangkitan. Menurutnya, kehancuran itu menjadi pelajaran penting bagi manusia masa kini agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Selanjutnya, Ainur menjelaskan ayat 20 –24 yang menegaskan bahwa Allah adalah sebaik-baik pembuat takdir. Al-Qur’an mengingatkan bahwa manusia diciptakan dari air yang hina (mani), namun diberi potensi besar untuk mencapai kemuliaan. 

“Apabila takdir Allah yang terbaik tidak kita syukuri dan tidak dimanfaatkan dengan baik, maka seluruh potensi hidup akan menjadi sia-sia,” ujarnya.

Kajian diakhiri dengan pembahasan ayat 25 –28 yang menggambarkan bagaimana Allah menjadikan bumi sebagai tempat kehidupan manusia. Dari bumi manusia memperoleh rezeki, tempat berpijak, dan akhirnya tempat kembali.

Melalui kajian ini, Ainur mengajak para peserta untuk memperdalam keimanan, memperbanyak amal saleh, dan menebarkan kemanfaatan bagi sesama.

“Surah Al-Mursalat mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan janji Allah tentang hari pembalasan adalah sesuatu yang pasti terjadi,” tutupnya. 

 

Posting Komentar

0 Komentar