Ticker

6/recent/ticker-posts

Potensi Besar Indonesia: UMS Paparkan Konsep Agrowisata Berkelanjutan di Kancah Internasional

Para keynote speaker dalam MAG Scholar Conference 2025. Foto: Ist. 

SOLO  - Gagasan agrowisata berkelanjutan mencuat dalam gelaran Marketing in Asia Group (MAG) Scholar Conference 2025, di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (22/11/2025). 

Konsep ini dikemukakan oleh Wakil Rektor I UMS Prof. Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., yang memaparkan hasil risetnya mengenai agrowisata berkelanjutan. Ihwan mengatakan agrowisata berkelanjutan sangat potensial untuk diimplementasikan di Indonesia. “Peluangnya sangat besar,” ujar Ihwan.

Letak geografis Indonesia yang dilintasi garis khatulistiwa menjadi salah satu faktor yang mendukung agrowisata berkelanjutan. Kondisi ini membuat sektor pertanian dapat tumbuh subur sepanjang tahun. Ihwan menyebut konsep agrowisata berkelanjutan tidak lepas dari sektor pertanian di desa.

Konsep agrowisata berkelanjutan, kata Ihwan, merupakan konsep wisata berbasis lingkungan yang menekankan harmonisasi antara pelestarian lingkungan dan peningkatan kemampuan ekonomi desa. 

“Ini menarik karena tidak hanya memberdayakan masyarakat lokal, tetapi juga bagaimana mengelola lingkungan dan memanfaatkan sumber daya yang ada,” terusnya.

Ihwan mendasarkan pemaparannya pada penelitian yang pernah ia lakukan di Bojonegoro, Jawa Timur, bersama Guru Besar Program Studi Manajemen UMS Prof. Dr. Anton Agus Setyawan, S.E., M.Si.

Penelitian itu bertujuan untuk menganalisis tantangan dalam pengintegrasian sistem manajemen agrowisata, mengidentifikasi bagaimana sebuah daerah menjenamai wilayahnya, serta menghasilkan konsep agrowisata berkelanjutan yang turut melibatkan masyarakat dan kearifan lokal.

Dari riset yang ia lakukan, implementasi agrowisata berkelanjutan menemui sejumlah tantangan. Mulai dari akses yang terbatas, kemampuan mengelola tempat wisata oleh masyarakat, ekspektasi turis terhadap kearifan lokal, hingga birokrasi pemerintahan.

Agrowisata berkelanjutan harus memenuhi tiga unsur utama, yakni lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya. Ihwan juga mendorong sinergi lintas bidang yang mencakup perguruan tinggi, masyarakat, hingga pemerintah setempat. 

“Agrowisata tidak hanya soal revenue, tapi juga ekosistem, lingkungan, dan transformasi industri yang memberdayakan masyarakat setempat,” tambahnya.

Wakil Rektor I UMS itu berujar pemerintah juga harus mengambil peran dalam pengembangan agrowisata. Kontribusi itu tertuang lewat pengadaan kegiatan pelatihan kepada masyarakat, dukungan infrastruktur di wilayah setempat, dan komitmen pengembangan agrowisata berkelanjutan.

Dalam acara MAG Scholar Conference 2025, Ihwan menjabarkan risetnya di hadapan sejumlah akademisi asal Malaysia. Kesempatan memaparkan riset itu, menurutnya, menjadi langkah penting untuk membuka peluang kolaborasi riset lanjutan. 

Ihwan optimis keterlibatan UMS dalam MAG Scholar Conference akan membuka jejaring global yang lebih luas dan peluang kolaborasi riset antarnegara. 

“Kami sangat berterima kasih karena kami diajak menjadi salah satu kolaborator dan tentu ke depan harapannya bisa berkolaborasi untuk meningkatkan kontribusi pada bisnis terutama di Asia dan fokus di wisata,” tutupnya.


Posting Komentar

0 Komentar