SOLO – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam ajang internasional. Tim mahasiswa UMS berhasil meraih Gold Medal pada International Science and Invention Fair (ISIF) 2025.
ISIF 2025 merupakan kompetisi inovasi sains dan teknologi yang mempertemukan peserta dari berbagai negara. Kompetisi berlangsung di Bali pada 12-15 November 2025.
Dalam kompetisi tersebut, tim UMS mempersembahkan karya berjudul “ZIMO: A Next-Generation Gamified Digital Health Innovation to Overcome the Triple Burden of Malnutrition in Adolescents.”
ZIMO merupakan aplikasi berbasis gamifikasi yang dirancang untuk membantu remaja memahami kebutuhan gizi, memantau pola makan, serta mengubah perilaku hidup menjadi lebih sehat melalui pendekatan permainan yang menarik.
Tim UMS Sabet Gold Medal dalam ISIF 2025. Foto: Ist.
ZIMO adalah hasil dari kolaborasi enam mahasiswa lintas disiplin ilmu, yaitu Hanifah Herawati dari Prodi Ilmu Gizi selaku ketua, Asterika Indah Nuraini dan Maulia Hidayah dari Prodi Ilmu Gizi, Irfan Malik Tamroini dari Pendidikan Agama Islam, serta Shandy Yusril Fadlullah dan Yuanda Eka Saputra dari Pendidikan Teknik Informatika.
Hanifah menjelaskan bahwa ide pengembangan ZIMO sudah dirumuskan sejak awal tahun melalui program kreativitas mahasiswa. Namun pengembangan aplikasi membutuhkan waktu karena tim harus fokus menyelesaikan kompetisi PKM, sekaligus mencari developer yang tepat sebelum akhirnya menemukan mitra pengembangan yang sesuai pada September.
“Awalnya idenya sudah dari Maret. Tapi karena masih mengikuti PKM, jadi kami bertahap menyelesaikan konsep hingga bertemu developer baru. Setelah itu, proses desain dan fitur berjalan lebih baik,” katanya, Selasa (2/12/2025).
Tim melakukan riset lanjutan dan menemukan bahwa persoalan gizi remaja di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan kekurangan gizi, tetapi sudah masuk kategori triple burden yakni kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan defisiensi mikronutrien. Hal tersebut menjadi dasar penguatan fitur edukasi gizi dan rekomendasi aktivitas fisik dalam aplikasi.
“Perpaduan berbagai keahlian inilah yang membuat ZIMO memiliki fondasi kuat: ilmiah, edukatif, dan mudah digunakan remaja,” imbuh Hanifah.
Juri menilai ZIMO sebagai inovasi yang tidak hanya memadukan teknologi dan kesehatan, tetapi juga menunjukkan sensitivitas tim UMS terhadap isu kesehatan remaja terkini. Bahkan branding ZIMO yang menghadirkan maskot khusus turut mendapatkan apresiasi.
“Jurinya sampai meminta maskot ZIMO untuk anaknya,” kenangnya.
ZIMO dilengkapi integrasi teknologi Artificial Intelligence (AI) yang mampu memindai makanan melalui kamera ponsel, kemudian sistem akan menghitung estimasi kebutuhan gizi seperti protein dan karbohidrat secara otomatis. Pengguna juga dapat melakukan koreksi data untuk hasil perhitungan yang lebih akurat.
Salah satu anggota tim, Asterika, menyampaikan bahwa pengalaman ini bukan sekadar kompetisi.
“Kami berasal dari disiplin ilmu berbeda, tapi justru itu yang menguatkan. Kami belajar menyatukan sudut pandang untuk menciptakan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Peran tiap prodi juga terdistribusi jelas: mahasiswa Gizi menyusun konten edukasi dan analisis gizi, mahasiswa PAI merancang tampilan antarmuka yang ramah remaja, sementara mahasiswa Informatika menyusun sistem dan pengembangan teknis aplikasi.
Meski demikian, tantangan terbesar adalah menyatukan persepsi antaranggota.
“Menyamakan isi kepala itu yang butuh waktu. Tapi justru proses itu membawa kami semakin solid,” tambahnya.
Ke depan, tim merencanakan integrasi ZIMO dengan smartwatch untuk memantau aktivitas fisik secara real time, mulai dari notifikasi ajakan olahraga hingga rekam jejak kebugaran yang terhubung otomatis ke aplikasi.
Menanggapi capaian ini, dosen pembimbing tim, Irma Yuliana, S.T., M.M., M.Eng., berharap ZIMO dapat terus dikembangkan hingga memiliki dampak implementatif lebih luas.
“Harapannya ZIMO tidak berhenti sebagai proyek kompetisi, tetapi bisa menjadi startup inovasi kesehatan digital yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Prestasi ini, lanjutnya, membuktikan komitmen UMS dalam melahirkan inovasi berkelanjutan dan berorientasi pada penyelesaian masalah sosial, khususnya di sektor kesehatan remaja.
“Dengan kolaborasi lintas disiplin, ZIMO menjadi bukti bahwa keberanian berinovasi dapat menghadirkan solusi cerdas bagi masa depan bangsa,” pungkasnya.


0 Komentar